Kiper Anyar Bali United Bicara Pengalaman Jadi Gelandang dan Kebiasan Pakai Headband
Perjalanan tak sengaja itu pada akhirnya mengantarkan Gerri terbang ke seluruh Indonesia. Dia pernah jadi bagian PSIR Rembang, PSS Sleman, Persiram Raja Ampat, Persepam Madura, Persiwa Wamena dan Mitra Kukar.
Mitra Kukar termasuk spesial bagi Gerri. Dia berseragam Mitra Kukar dari tahun 2016 hingga tahun 2019, sebelum kemudian gabung Persipura Jayapura.
Bagi Gerri, Bali United merupakan petualangan baru yang tak disangka-sangka. Dia tak butuh waktu lama untuk menerima pinangan dari manajemen Bali United.
"Pemain mana yang tidak mau ketika diajak gabung ke sini (Bali United). Saya juga sempat bicara ke teman-teman, mereka bilang sangat baik kerja di sini, sangat profesional. Makanya Geri memutuskan gabung Bali United," jelas Gerri.
Kebiasaan Pakai Headband
Pengidola Jendri Pitoy dan Ferry Rotinsulu ini juga identik dengan headband. Kebiasaan memakai ikat kepala itu sudah menjadi style dan ciri khasnya.
Ternyata, Gerri punya alasan tersendiri mengapa kerap memakai headband saat bertanding. Kiper 34 tahun ini lebih suka memiliki rambut panjang.
"Saya lebih suka rambut panjang, tapi kalau pertandingan agak mengganggu. Makanya lebih suka pakai headband agar tidak mengganggu mata," jelas Gerri.
Gerri berharap bisa memberikan yang terbaik pada musim perdananya di Bali United. Kerja keras diawali dari sesi latihan sebelum menanti kesempatan bertanding di Liga 1 2022/2023 datang.
Selain Gerri, Bali United masih punya Muhammad Ridho Djazulie yang tak tergantikan di sistem bubble Liga 1 2022/2023.
Tak boleh dilupakan keberadaan Nadeo Argawinata. Kiper asal Kediri itu masih mendapat tugas di Timnas Indonesia pada Piala AFF 2023.
Ketika Nadeo dan Ridho sudah lengkap, maka Gerri harus siap menjadi penghangat bangku VIP saat laga kandang.