Tak Bisa Menahan Amarah atas Tekanan dan Krisis Cedera, Pelatih Chelsea Mengamuk
Melansir Independent, pasca kekalahan dari Manchester City di Stamford Bridge, Graham Potter turut menyampaikan kegelisahannya.
Potter sejatinya paham bahwa menerima pekerjaan sebagai pelatih Chelsea tentu merupakan tugas berat yang penuh tantangan.
Pasalnya, Chelsea terkenal kerap memecat pelatih ketika gagal mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini ternyata juga turut melekat di sejumlah kalangan penggemar.
Mengetahui bahwa klub yang dibanggakan turun ke peringkat 10 klasemen Liga Inggris 2022-2023 telah menyulut seruan untuk memecat Graham Potter.
Tapi, Potter percaya bahwa ia mendapat banyak dukungan terutama dari pemilik Chelsea Todd Boehly untuk meneruskan pekerjaannya.
“Saya pikir Pep Guardiola, Mikel Arteta, dan Jurgen Klopp membutuhkan sedikit waktu. Tapi jelas, untuk beberapa alasan itu mungkin tidak berlaku bagi saya,” kata Potter.
“Mereka (Pemilik Chelsea) memahami tantangan yang kami miliki dan arah yang ingin kami tuju,” sambungnya.
Selain itu, Potter juga turut menyinggung terkait seruan yang menuntut klub untuk memberhentikannya sebagai pelatih.
“Saya tidak membaca koran, saya menjauh dari media sosial. Saya tidak naif untuk mengetahui bahwa ketika Anda mendapatkan hasil yang diinginkan, maka tidak akan ada kritik negatif,” tambah Potter.
“Kami mengalami transisi besar-besaran. Cedera juga membuat klub menjadi tidak stabil. Tetapi, ini semacam bla,bla,bla, bukan? Orang ingin melihat hasil dan akan berkata ‘Diam, Graham, apa yang Anda bicarakan? Kami harus menang’,” pungkasnya.
Sumber: Independent