4 Alasan Kenapa Shin Tae-yong Layak Dipertahankan Meski Gagal Bawa Timnas Indonesia Juara Piala AFF
Semengecewakan apapun penampilan timnas Indonesia di Piala AFF 2022, mengorbankan stabilitas tim yang sudah terbentuk dalam dua tahun terakhir dengan mengganti pelatih tentu bukan langkah yang tepat.
Terlalu banyak agenda besar di tahun ini yang bisa buyar targetnya bila Shin Tae-yong dipaksa lengser dari posisi nakhoda. Ditambah lagi ia pun tidak menangani satu level Merah-Putih saja.
Pada Maret 2023 akan digelar Piala Asia U-20 di Uzbekistan yang tiket lolosnya diraih dengan susah payah. Dua bulan berselang giliran SEA Games di Kamboja yang bergulir.
Hanya jeda beberapa hari kemudian timnas Indonesia akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Di bulan yang sama Piala Asia pun ikut berjalan membuat Shin Tae-yong akan sangat sibuk.
Belum lagi jika kita ikut memperhitungkan empat FIFA Matchday, Asian Games, serta kualifikasi Piala Dunia 2026. Kalender timnas Indonesia bakal semakin padat.
2. Belum Berkesempatan Tangani Kekuatan Penuh Garuda
Di Piala AFF 2022 memang Shin Tae-yong akhirnya bisa memanggil Jordi Amat usai proses naturalisasinya selesai namun di saat bersamaan timnas Indonesia tetap pincang.
Sandy Walsh yang dijadikan WNI secara bersamaan berhalangan tampil karena alasan larangan klub. Begitu juga dengan bek blasteran yang berkarier di Liga Inggris, Elkan Baggott.
Shayne Pattynama yang diharapkan juga bisa dipanggil masih terhalang birokrasi panjang naturalisasi. Boleh dibilang Shin Tae-yong mempersiapkan skuat Piala AFF 2022 di tengah ketidakpastian.
Sejumlah penggawa keturunan di level junior pun juga masih belum banyak dijajal Shin Tae-yong. Contohnya Ivar Jenner dan Justin Hubner.
2023 bisa jadi waktu yang tepat bagi STY untuk meramu periode terbaiknya di bumi pertiwi andai semua halangan tadi sudah teratasi.