Termasuk Joao Felix dan Pesakitan Liverpool, Ini 5 Alumni Mahal Benfica yang Flop Setelah Dijual
Sebenarnya masih terlalu cepat untuk melabeli Darwin Nunez sebagai pembelian gagal namun sampai ia bisa memberikan pembuktian bersama Liverpool, publik masih akan menilainya demikian.
Nunez diangkut dari Benfica pada awal musim ini dengan mahar tidak kurang dari 80 juta Euro yang menjadikannya sebagai salah satu pembelian termahal klubnya saat ini bersama Virgil van Dijk dan Alisson Becker.
Hanya saja sang bomber 23 tahun asal Uruguay itu menjalani musim perdana yang cukup sulit. Secara statistik ia terlihat normal dengan sumbangan 10 gol dan tiga assist dari 23 laga namun sangat banyak peluang yang sudah disia-siakannya.
Padahal di musim terakhirnya bersama Benfica, Nunez tampil lebih dari spektakuler. Total ada 34 gol yang sanggup ia jaringkan sehingga kemudian jadi rebutan banyak klub.
Tidak diragukan lagi jika Darwin Nunez adalah pemain berbakat dan usianya masih muda, namun jika tidak segera keluar dari tekanan maka label flop akan menempel selamanya dengannya.
3. Renato Sanches
Awal karier Renato Sanches begitu luar biasa. Di 2015/2016 yang jadi musim pertamanya di kompetisi senior, ia langsung membawa Benfica menjadi jawara Liga Portugal dan Piala Liga Portugal.
Dari 35 laga, sang gelandang yang kala itu berusia 19 tahun juga mengantongi dua gol. Tim nasional Portugal pun memutuskan untuk membawanya ke Piala Eropa 2016.
Keputusan itu sangatlah tepat karena Sanches juga memberikan hoki besar bagi Selecao yang keluar sebagai kampiun. Ia tampil enam kali di ajang tersebut dan gol tunggalnya ke gawang Polandia di babak delapan besar sangat krusial.
Setelahnya Sanches langsung dipinang oleh Bayern Munchen seharga 35 juta Euro namun transfer ini malah jadi permulaan meredupnya kisah sepakbola pemain yang juga menerima anugerah Golden Boy 2016 itu.
Karena tidak bisa bersaing, Bayern kemudian meminjamkan Sanches ke Swansea City setahun kemudian dimana ia mengalami relegasi Liga Inggris. Kariernya sempat hidup kembali sejak berbaju Lille (2019-2022) namun keputusan untuk bergabung bersama Paris Saint-Germain musim ini lagi-lagi membuatnya terlupakan.