Termasuk Joao Felix dan Pesakitan Liverpool, Ini 5 Alumni Mahal Benfica yang Flop Setelah Dijual
Jose Mourinho banyak membawa pemain asal negaranya, Portugal, saat melatih Real Madrid di 2010-2013 dan Fabio Coentrao adalah salah satunya.
Tidak tanggung-tanggung, meski tidak langsung diharapkan untuk menggeser Marcelo dari posisi bek kiri namun sang raksasa Spanyol rela membayar 30 juta Euro pada Benfica.
Di dua musim perdananya di Santiago Bernabeu, Coentrao terlihat menjanjikan. Lebih dari 60 laga di semua ajang ia mainkan. Pemain dengan rambut pirang kotor tersebut juga berperan dalam sukses Madrid menjuarai Liga Spanyol 2011/2012.
Namun kemudian cedera mulai sering menderanya. Menit bermain pun semakin menipis sehingga ia bahkan sempat menjalani dua musim peminjaman ke AS Monaco (2015/2016) dan Sporting Lisbon (2017/2018) sebelum kontraknya usai di musim panas 2018.
Coentrao kemudian melanjutkan karier bersama Rio Ave namun karena kendala depresi ia sempat berhenti bermain sejenak. Dua tahun lalu pemilik 52 caps Portugal itu memutuskan untuk pensiun dan banting stir menjadi nelayan.
5. Lazar Markovic
Tiga tahun di tim senior Partizan Belgrade cukup untuk Lazar Markovic menarik Benfica membelinya di musim panas 2013 seharga 10 juta Euro. Uang itu bisa didapat kembali hanya semusim kemudian usai Liverpool menebusnya 15 juta Euro lebih mahal.
Tidak heran karena hanya dalam tempo semusim saja Markovic bisa berkontribusi banyak di Portugal dengan memenangkan tiga trofi sekaligus. The Reds merasa telah menemukan Messi dari Serbia dalam diri sang winger mungil.
Hanya saja Markovic hanya bisa semusim bermain di Anfield meski sejatinya dikontrak selama lima tahun. Usai musim debut yang kurang impresif di 2014/2015, ia dipinjamkan terus menerus sampai kontraknya kadaluarsa.
Fenerbahce, Sporting Lisbon, Hull City, dan Anderlecht jadi tempat persinggahannya namun di sana pun performa aslinya tidak kembali.
Kini di usia 28 tahun, Lazar Markovic mungkin menyesal meninggalkan Benfica terlalu cepat. Tidak seperti Joao Felix atau Darwin Nunez, saat ini mungkin sudah terlalu lambat baginya untuk memperbaiki nasib.