Bukan Cuma Liga 1, Ini 5 Kompetisi Sepak Bola Tertinggi yang Bergulir Tanpa Degradasi
Pertama ada Major League Soccer (MLS). Sejak pertama kali digulirkan pada 1996, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Amerika Serikat itu tidak mengenal istilah promosi dan degradasi.
Mulanya hanya ada 10 tim yang ikut berkompetisi. Tetapi seiring berkembangnya sepak bola di negeri Paman Sam, operator MLS melakukan penambahan klub peserta.
Dari 10 menjadi 24 tim dan akan terus ditambah menjadi 30 tim pada 2025 mendatang.
MLS tidak mengenal degradasi, sehingga klub yang menempati posisi paling bawah dalam klasemen akhir musim tidak akan terlempar ke divisi yang lebih rendah.
Artinya jika ada klub baru yang ingin tampil di MLS tidak perlu berkompetisi dari bawah, mereka bisa langsung berkompetisi di kasta tertinggi dengan membayar 100 juta dollar AS.
Bisnis dan hiburan menjadi kiblat digulirkannya MLS, sehingga tidak ada promosi dan degradasi.
Singapore Premier League
Singapore Premier League (SPL) menjadi satu-satunya liga di Asia Tenggara yang tidak memiliki promosi-degradasi.
Mereka juga satu-satunya kompetisi yang mengizinkan partisipasi klub asing.
Itu wajar karena Singapura negara kecil yang menggelar liga dengan 8 peserta. Rinciannya, 6 klub lokal, 1 klub asing, dan 1 timnas junior.
Indian Superleague
India dengan Indian Super League (ISL) tak menggunakan sistem promosi dan degradasi dalam kompetisinya.
Musim pertama ISL bergulir pada 2014 dengan diikuti hanya delapan tim. Selama tiga musim, kompetisi ini sempat tak diakui oleh AFC.
Baru pada musim 2017-2018, ISL mendapat pengakuan dari AFC dengan peserta sebanyak 10 tim.
Indian Super League tidak menerapkan promosi degradasi melainkan memilih untuk mengembangkan liga melalui ekspansi, mirip dengan MLS di AS.