Liga Indonesia

Laga Liga 1 Lawan PSM di Parepare Nyaris Batal, Pelatih PSS Sleman: Perjalanan Hampir 12 Jam

Jumat, 13 Januari 2023 23:55 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Herry Ibrahim
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, memastikan timnya siap menghadapi PSM Makassar di Liga 1 2022/2023. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, memastikan timnya siap menghadapi PSM Makassar di Liga 1 2022/2023.

INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, memastikan timnya siap menghadapi PSM Makassar di Liga 1 2022/2023. Perjalanan melelahkan selama 12 jam nyaris berjuang batal tanding di Stadion B.J. Habibie, Parepare, Sabtu (14/1/23).

Partai pekan ke-18 ini nyaris batal karena terbentur izin dari pihak keamanan. Padahal, PSS Sleman yang membawa 21 pemain sudah tiba di Parepare pada Kamis malam.

Detik-detik genting pada Jumat (13/01/23) pagi akhirnya berujung kelegaan. Akhirnya pada Jumat siang disepakati bahwa laga tetap berjalan namun tak boleh dihadiri penonton.

Seto Nurdiyantoro pun bercerita tentang lamanya perjalanan menuju Parepare. Jika ditotal, Jihad Ayoub dkk. telah menempuh perjalanan darat dan udara selama 12 jam.

"Perjalanan cukup panjang, hampir 12 jam, karena ada kendala di perjalanan. Pasti sedikit menguras fisik dan psikis. Dengan sisa waktu yang ada, mudah-mudahan pemain bisa tampil dengan lebih bugar," kata Seto Nurdiyantoro.

Seto tak merasa bahwa status laga yang tak dihadiri suporter PSM Makassar bakal menguntungkan PSS Sleman.

Bila berbicara tentang kualitas PSM, skuat besutan Bernardo Tavares sedang bagus-bagusnya di Liga 1 2022/2023. Buktinya, Wiljan Pluim dkk. sedang menjadi pemuncak klasemen sementara dengan 34 poin.

Raihan poin dari PSM Makassar terpaut 18 poin dengan koleksi PSS Sleman. Saat ini, tim Elang Jawa baru mengoleksi 16 poin dan berada di peringkat ke-14.

"Memang ada sebuah keuntungan, tapi apakah itu bisa dimanfaatkan atau tidak, kita tidak tahu. Kualitas PSM cukup solid," jelas Seto.

Bahkan, Seto menegaskan para pemain tak begitu terfokus pada persoalan tersebut. Apalagi pada laga sistem bubble, semua tim Liga 1 juga terbiasa main tanpa penonton.

"Mungkin sebuah keuntungan, tapi bukan 100 persen. Kami lebih fokus pada pertandingan tentang bagaimana cara untuk mengatasi PSM," papar Seto.