INDOSPORT.COM - Keputusan PSSI yang enggan melanjutkan Liga 2 musim ini tak pelak membuat banyak pihak kecewa berat, termasuk manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Padahal, hakikat kompetisi sejatinya adalah untuk membuat sepak bola menjadi kompetitif. Seiring tak bergulirnya Liga 2, Liga 1 tidak bisa menerapkan sistem degradasi maupun promosi.
"Saya sebagai pribadi pelaku dan pecinta sepak bola Indonesia merasa kecewa karena keputusan tidak bergulirnya Liga 2 dan Liga 3," ungkap Wiebie Dwi Andriyas kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Jumat (13/1/23).
Dia bahkan merasa ikut terpukul dengan keputusan tak populer dari PSSI. Pasalnya, ada banyak orang yang menumpukan kehidupannya di kompetisi.
Wiebie sendiri sudah merasakan kegetiran itu ketika Liga 3 musim ini tidak digulirkan oleh PSSI Asosiasi Provinsi Jawa Timur.
Padahal, figur yang juga pemilik NZR Sumbersari FC itu sudah membentuk tim secara tangguh. Sebagai kampiun Liga 3 2021 zona Jawa Timur, target mereka tetap ingin lolos ke Liga 2.
Sebelum ke Arema FC, Wiebie juga ikut membidani kesuksesan PSMS Medan yang kini memuncaki klasemen Liga 2 Grup Barat, dan tidak terkalahkan selama enam laga.
"Sungguh keputusan yang berdampak sangat besar. Ada berapa ratus pelatih, ribuan pemain dan ofisial yang kini kehilangan pekerjaan," beber Wiebie Dwi Andriyas.
"Belum lagi mereka yang hidup dari meriahnya sepak bola. Saya sudah merasakan susahnya membangun sebuah tim dari kasta Liga 3," imbuhnya.