INDOSPORT.COM - Polemik di persepakbolaan Indonesia terus berkembang ketika sosok Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali maju sebagai calon Wakil Ketua Umum PSSI.
Menpora Zainudin Amali siap maju sebagai Waketum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan berlangsung pada 16 Februari 2023 mendatang di Jakarta.
Menpora Zainudin Amali menjelaskan secara gamblang kenapa dirinya harus terjun langsung menangani persepakbolaan Indonesia dari dalam organisasi.
"Pemerintah sangat serius untuk mengurus olahraga, khususnya sepakbola, sampai-sampai Bapak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepakbola nasional, itu artinya kita sungguh-sungguh," buka Zainudin Amali.
"Dengan populasi penduduk saat ini lebih dari 275 juta, dirasakan bahwa kita masih tertinggal dengan negara-negara lain khususnya Asia Tenggara dan keinginan masyarakat kita menurut survey 70-73% sangat menyukai sepakbola, mendambakan sepakbola kita maju," ucap Menpora Amali.
Ia pun menyebut jika dinamika yang terjadi di dalam organisasi PSSI dinilai pemerintah pusat perlu adanya penanganan serius dan secara khusus. Hal ini agar tata kelolanya menjadi baik dimana ujungnya memiliki Timnas yang tangguh.
Terlebih dirinya bersama Menteri BUMN Erick Thohir pun telah melakukan diskusi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino yang membicarakan berbagai hal.
Termasuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu epicentrum sepakbola di Asia, selain pembicaraan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
"Ternyata pembicaraan kami itu nyambung dengan keinginan teman-teman dari Asprov dan Klub. Mereka mengatakan kenapa bapak tidak maju dan masuk ke dalam organisasi, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," jelas Amali.
Berstatus masih sebagai Menpora, untuk memutuskan maju dalam kontestasi, ia pun mengaku dengan terlebih dahulu meminta izin dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Ia ingin masuk langsung membenahi serta membangun persepakbolaan Nasional atas dorongan dari para Asprov dan pemilik Klub itu.
"Tentu, terlebih dulu saya meminta izin saja kepada Presiden Joko Widodo, dan diizinkan, namun kan belum tentu terpilih, prosesnya masih panjang," ungkapnya.