Liga 1: Musafir Tanpa Penonton Sampai Akhir Musim, Bali United Kena Pukulan Telak
Bos Bali United, Pieter Tanuri, menilai situasi ini menjadi momen tidak mudah, namun Ilija Spasojevic dkk. tak boleh mengibarkan bendera putih dalam persaingan berebut gelar Liga 1 2022-2023.
"Optimisme tetap harus ada, tapi terus terang tantangannya sulit karena Bali United di putaran kedua tidak bermain home melainkan away menjadi tim musafir," tutur Pieter Tanuri.
Bahkan, Pieter Tanuri menyebutkan jika Bali United bisa juara lagi, hal itu termasuk sebuah keberhasilan besar setara mukjizat.
"Kami menghormati keputusan tersebut demi kepentingan Piala Dunia U-20. Jika kembali juara musim ini, maka ini suatu mukjizat," ungkap Pieter Tanuri.
Sementara itu, motivasi tinggi diungkapkan kiper Bali United, Muhammad Ridho Djazulie. Ia memastikan laga tanpa penonton siap dijalani para pemain dengan semangat tinggi.
"Kami tahun kemarin juga sudah main bubble, jadi sudah terbiasa main musafir. Tidak masalah main tanpa penonton," jelas Muhammad Ridho.
Mantan kiper Borneo FC ini memahami situasi yang membuat Bali United tidak bisa berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
"Ya mau nggak mau, karena Stadion Kapten I Wayan Dipta hendak dipakai untuk persiapan Piala Dunia U-20. Kami harus memaklumi," tukas Ridho.
Selain Bali United, Persis Solo juga sudah dipastikan tak bisa bermain di Stadion Manahan Solo sampai akhir musim. Mereka mengawali perjalanan melawan Persija Jakarta juga dengan tanpa penonton.