INDOSPORT.COM - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, menyesalkan masih ada oknum Bobotoh yang merugikan skuat Maung Bandung saat pertandingan tunda pekan ke-11 kompetisi Liga 1 2022-2023 menghadapi Persija, Rabu (11/01/23).
Pada pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, masih ada segelintir orang yang melakukan pelanggaran di antaranya melakukan pelemparan botol, plastik berisi air, dan menyalakan dua buah flare.
Kemudian, pelanggaran selanjutnya membentangkan spanduk bersifat provokatif dan diskriminatif oleh suporter. Hal itu, menurut Teddy sangat merugikan tim.
Pasalnya, akibat ulah dari oknum Bobotoh tersebut membuat Komite Disiplin (Komdis) PSSI, menjatuhkan sanksi berupa denda sebesar Rp 120 juta bagi Persib.
"Terkait denda/sanksi yang dijatuhkan oleh PSSI sebesar 120 juta kepada Persib belum lama ini akibat pelanggaran kode disiplin oleh suporter pada saat kontra Persija, tentunya kami sangat sesalkan," kata Teddy dalam rilis yang diterima INDOSPORT, Kamis (19/01/23).
Teddy menyatakan, pelanggaran yang dilakukan oleh oknum Bobotoh tersebut diharapkan tidak terulang kembali. Untuk itu, pada pertandingan kandang selanjutnya di kompetisi Liga 1 2022-2023, Panpel Persib akan melakukan pencegahan lebih maksimal.
"Pelanggaran kode disiplin PSSI akibat adanya pelemparan botol, plastik berisi air dan menyalakan dua buah flare, serta membentangkan spanduk yang bersifat provokatif dan diskriminatif oleh suporter tersebut tentunya sangat merugikan klub dan kami berharap bisa mencegah hal serupa dapat terjadi kembali," ungkapnya.
Pada pertandingan Persib menghadapi Persija, mayoritas Bobotoh yang ada di Stadion GBLA, sudah bersikap dewasa dan mengikuti aturan yang diterapkan oleh pihak keamanan dan Panpel.
Namun menurut Teddy, akibat ulah dari segelintir orang membuat nama Bobotoh dan Persib menjadi terkena dampaknya.
"Sekali lagi pelanggaran kode disiplin ini sangat kami sesali, karena ulah segelintir suporter yang tidak bertanggungjawab tersebut, telah mengakibatkan nama baik suporter yang lain menjadi ternoda," ujarnya.