INDOSPORT.COM - Direktur Kajian Isu Strategis Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Nusa Tenggara Timur (NTT), Boni Jebarus, mengusulkan proses pemilihan Ketua Umum PSSI 2023-2027 digelar dengan debat terbuka bagi para calon yang lolos verifikasi.
Hal itu dimaksud agar publik bisa mengetahui dan menilai visi dan misi para calon Ketum PSSI. Sehingga apabila terpilih, hal itu bisa jadi evaluasi dan pengingat.
Dengan debat terbuka, para calon juga dapat meyakinkan publik, serta dapat mendengar dan mempertimbangkan aspirasi publik.
Yang lebih penting, hal itu bisa jadi pertimbangan pengurus PSSI di daerah, untuk bisa mengetahui komitmen dan integritas calon yang nantinya bakal memimpin PSSI.
"Debat terbuka antar calon ketua umum (Ketum) PSSI merupakan hal penting yang harus dilakukan, agar publik dapat mengetahui visi dan misi para calon," kata Boni ke awak media.
Dikatakan Boni Jebarus, melalui debat terbuka, publik bisa menilai dan punya peluang untuk bisa menekan Asprov atau voters (dalam hal ini klub yang didukung) untuk memilih Ketua Umum PSSI yang tepat, dan tidak memilih karena transaksi.
"Kami di daerah, tentu berharap Ketum PSSI yang akan terpilih nanti, bisa lebih baik dari sebelumnya, agar sepakbola kita bisa maju," ujar Boni.
Boni Jebarus yang juga merupakan anggota DPRD NTT itu, bahkan menawarkan lokasi debat untuk para kandidat calon Ketum PSSI yakni Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan Kota Kupang, NTT.
Seperti diketahui, PSSI akan melaksanakan Kongres Luar Biasa PSSI pada 16 Februari 2023. Agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Exco.
Untuk itu, PSSI telah membentuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) yang bertugas untuk menerima dan melakukan verifikasi terhadap nama-nama yang mencalon atau dicalonkan sebagai pengurus PSSI periode 2023-2017.