Liga Indonesia

Respons Yoyok Sukawi Setelah Bus Arema FC dan Persis Solo Diserang

Minggu, 29 Januari 2023 20:34 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Isman Fadil
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Bos PSIS Semarang memastikan tidak mau dicalonkan kembali untuk Exco PSSI periode berikutnya. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Bos PSIS Semarang memastikan tidak mau dicalonkan kembali untuk Exco PSSI periode berikutnya.

INDOSPORT.COM - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menyayangkan terjadinya penyerangan terhadap bus yang ditumpangi Arema FC dan Persis Solo usai pertandingan Liga 1 2022/2023.

Pekan ini benar-benar menjadi pekan yang tak disangka oleh penikmat sepak bola Tanah Air. Hanya dalam sepekan terjadi dua kasus penyerangan terhadap rombongan tim Liga 1.

Arema FC menjadi tim pertama yang menjadi korban. Bus mereka dilempari batu usai menghadapi PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/01/23).

Akibat pelemparan dari sekelompok orang tak dikenal itu, tiga pemain dan satu asisten pelatih Arema FC terluka karena terkena pecahan kaca.

Insiden kembali terulang usai Persis Solo melakoni partai di Indomilk Arena, melawan tuan rumah Persita Tangerang, Sabtu (28/01/23). Bus mereka diserang mulai dari wilayah Kelapa Dua hingga pintu masuk Tol Panunggangan.

Akibat dari penyerangan itu, salah satu ofisial Persis Solo bernama Viktor harus mendapat empat jahitan pada tangannya karena terkena pecahan kaca.

Para pemain Persis Solo sendiri melakukan pengejaran di satu titik lokasi penyerangan. Mereka berhasil mengamankan dua orang yang menjadi bagian dari kelompok penyerang dan menyerahkan ke pihak Kepolisian.

Terkait situasi yang terjadi pada Arema FC dan Persis Solo, Yoyok Sukawi tak habis pikir dengan niat pelaku untuk menyerang rombongan tim usai bertanding.

"Saya selaku CEO PSIS menyayangkan apa yang terjadi belakangan ini. Sepak bola seharusnya membawa kebahagiaan, persaudaraan, dan sikap saling respect," kata Yoyok Sukawi, Minggu (29/1/23)

"Segala kekerasan dalam bentuk apa pun baik sebelum, saat pertandingan, dan pasca-pertandingan tidak dapat dibenarkan," lanjut Yoyok.