INDOSPORT.COM - Pelatih Persikab Bandung, Stefan Rullin Keeltjes, tidak bisa berbuat apa-apa saat anak asuhnya banyak yang ikut kompetisi atau turnamen antarkampung (tarkam).
Apalagi, saat ini Liga 2 2022-2023 sudah terhenti cukup lama, yakni sejak awal Oktober lalu imbas Tragedi Kanjuruhan. Aktivitas seketika terhenti serta belum ada kejelasan dari manajemen.
Stefan Keeltjes tidak dapat melarang anak asuhnya melakukan aktivitas di luar sepak bola profesional. Pasalnya, dia menyadari pemain membutuhkan pemasukan untuk biaya sehari-hari di tengah berhentinya kompetisi.
"Kalau main tarkam pasti, tapi sekarang kami nggak bisa apa-apa. Kalau kompetisi jalan mereka main tarkam pasti kami kenakan sanksi," tegas Stefan Keeltjes, Minggu (29/1/23).
"Kan kondisi begini dan mereka mungkin cari uang tambahan jadi kami tak bisa apa-apa, sebetulnya ya dilarang. Banyak juga yang tarkam tapi kami nggak bisa melarang mereka," cetusnya.
Stefan bersama anak asuhnya sempat berkunjung ke Mes Persikab, Sabtu (28/1/23). Kehadirannya untuk silaturahmi, apalagi sudah cukup lama tidak bertemu usai aktivitas tim diliburkan menyusul vakumnya Liga 2.
Selain itu, pihaknya juga ingin bertemu dengan manajemen Persikab untuk menanyakan rencana selanjutnya dari tim berjuluk Laskar Dalem Bandung.
Hanya saja, perwakilan manajemen banyak yang berhalangan hadir. Sehingga, pihaknya belum bisa mendapatkan informasi mengenai rencana selanjutnya dari Persikab, termasuk hak untuk tim pelatih dan pemain.
"Kalau soal keterlambatan (gaji) konfirmasi ke manajemen saja, karena nanti mereka yang menjelaskan. Cuma kami berkumpul saja sama anak-anak (pemain) untuk silaturahmi dan ambil barang di mes," ucapnya.
"Belum, makanya kita maunya ketemu sama manajemen pengen ngobrol tapi emang dari manajemen banyak yang nggak hadir, kalau soal dibubarin ya belum," jelas Stefan.