INDOSPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, kecewa dengan adanya insiden penyerangan terhadap bus dua klub Liga 1 2022-2023 yakni Arema FC dan Persis Solo.
Insiden itu dikhawatirkan oleh Stefano Cugurra Teco bisa mengganggu kelanjutan kompetisi kasta tertinggi Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.
Publik sepak bola Tanah Air dibuat terkejut dengan dua insiden beruntun pada pekan lalu. Ada dua penyerangan yang menimpa rombongan tim Liga 1.
Insiden pertama terjadi ketika bus Arema FC diserang kelompok tak dikenal di depan Stadion Maguwoharjo Sleman, Kamis (26/01/23). Tiba-tiba saja bus Arema FC dilempari batu saat keluar dari markas PSS Sleman,
Akibat dari insiden itu, bus yang ditumpangi Arema FC mengalami pecah kaca. Pecahan kaca itu kemudian mengenai tiga pemain dan satu asisten pelatih Arema FC.
Hanya selang dua hari tepatnya pada Sabtu (28/01/23) petang, giliran bus Persis Solo diserang sekelompok orang menggunakan batu di Tangerang.
Penyerangan itu terjadi di kawasan Kelapa Dua, atau tak jauh dari Indomilk Arena, markas dari tim Persita Tangerang. Satu ofisial Persis Solo harus mendapat empat jahitan di jari karena terkena pecahan kaca.
Polres Tangerang Selatan bergerak cepat mengungkap kasus tersebut. Ada tujuh oknum suporter Persita yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka penyerangan terhadap bus Persis Solo.
Terkait dua insiden ini, Stefano Cugurra Teco mengaku kecewa. Di saat sepak bola Indonesia berupaya bangkit dari Tragedi Kanjuruhan, justru ada segelintir orang yang merusak niat ini.
"Pasti ini aksi yang tidak bagus dari (oknum) suporter. Polisi bisa tangkap orang yang melakukan pelemparan," kata Teco, Selasa (31/01/23).
Bali United bisa bernapas lega karena tak pernah mendapat gangguan di sepanjang perjalanan berangkat maupun pulang dari pertandingan Liga 1 2022/2023.
Namun, Teco cukup deg-degan dengan efek yang bisa ditimbulkan dari dua kejadian ini. Pihak Kepolisian berpotensi mengkaji ulang perizinan dari pertandingan Liga 1.