Insiden Pemukulan di Tangerang, Gibran Wajibkan Pemain Persis Solo Minta Maaf
Meski begitu, banyak pula yang menganggap reaksi pemain Persis Solo berlebihan. Terkait hal itu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming, mengungkapkan permohonan maaf dan meminta pemain Persis Solo ikut minta maaf.
"Kabeh (semua) harus minta maaf. Pemain minta maaf, manajemen minta maaf dan saya juga minta maaf," kata Gibran saat ditemui di Balaikota Solo, Senin (30/01/23).
Gibran pun mempersilakan jika ada pemain Persis Solo yang harus dimintai keterangan oleh pihak berwajib.
"Silakan didalami. Kalau ada yang salah dari pemain kami ya saya mohon maaf, kita fair saja, silakan diperiksa, monggo," ujar Gibran.
Namun, Gibran cukup memahami situasi para pemain Persis Solo. Emosi itu bisa muncul karena mereka dalam kondisi lelah dan busnya justru dilempari berulang-ulang.
"Sekarang dibayangkan saja. Jauh-jauh ke tempat mereka (Tangerang), habis tanding capek, bisa dibalangi watu (busnya dilempari batu). Yo rasane koyo piye (Ya perasaannya kayak gimana)," kata Gibran.
"Tapi kabeh (semua) yo salah, pemain yang melakukan pengejaran, pemukulan harus minta maaf, harus kooperatif jika ada pemeriksaan," lanjut Gibran.
Gibran menyayangkan rentetan kejadian yang menimpa sepak bola Tanah Air. Sebelum kejadian pelemparan terhadap bus Persis Solo, bus Arema FC juga dilempari batu saat di Sleman, Kamis (26/01/23).
Jauh sebelum dua hal itu terjadi, ada Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban tewas hingga 135 orang. Gibran ingin sepak bola bisa berjalan dengan damai., termasuk Persis Solo.
"Intinya kita semua ingin sepak bola kita itu jalan, jangan seperti ini terus. Tidak ada sepak bola, kita tidak ada hiburan," ucap walikota Solo, Gibran Rakabuming.