INDOSPORT.COM - Manajemen Persib Bandung, membeberkan alasan merekrut Mario Fabio Londok untuk menambah kekuatan di putaran kedua kompetisi Liga 1 2022-2023.
Menurut Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, keputusan manajemen untuk mendatangkan pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang tersebut merupakan rekomendasi dari tim pelatih.
Mario Fabio Londok sendiri merupakan rekomendasi dari pelatih penjaga gawang, Luizinho Passos. Sehingga, manajemen berusaha untuk merealisasikan kebutuhan tim guna mengarungi putaran kedua kompetisi Liga 1 2022-2023.
"Seperti proses perekrutan sebelumnya, rekrutmen pemain semuanya berasal dari rekomendasi tim pelatih," kata Teddy Tjahjono ditemui di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (01/02/23).
"Jadi memang dirasakan ada kebutuhan menambah kiper dan juga mungkin diperlukan waktu untuk beradaptasi dengan metode pelatihan Luiz Passos," ucap Teddy menambahkan.
Mario Fabio Londok sebelum bergabung dengan Persib, sempat berbaju Persipura (2019-2022), kemudian Mario pernah memperkuat Persma Manado (2014), Celebest FC (2016), Martapura FC (2017) dan Persidago Gorontalo (2018).
Teddy menuturkan, kriteria penjaga gawang yang didatangkan tersebut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh tim pelatih. Sehingga, pada bursa transfer kali ini Mario Fabio Londok resmi didaftarkan menjadi bagian dari skuat Maung Bandung.
"Kemudian juga kebetulan ada yang available dan sesuai dengan kriteria dari pelatih, kan pelatih punya kriteria tersendiri mengenai tinggi badan, kecepatan dan reaksi, sehingga kebetulan ada dan kita tindaklanjuti dengan merekrut Mario Londok," jelas Teddy.
Manajemen Persib mengikat kontrak Mario Fabio Londok dengan durasi dua tahun. Sehingga, saat ini tim kebanggaan Bobotoh memiliki lima pemain di posisi penjaga gawang. Empat kiper skuat Maung Bandung lainnya yakni Teja Paku Alam, Reky Rahayu, I Made Wirawan dan Fitrul Dwi Rustapa.
"Dua tahun. (Alasannya) Ya itu tadi, dari pelatih kan sudah punya spesifikasi dari Mario Londok. Mungkin dari tinggi badan, agility atau mungkin dari reaksi. Pasti ada hal-hal teknis yang kita gak tahu lah," tegasnya.