Pelatih Persis Solo Bongkar Biang Kerok Kekalahan Telak dari Bhayangkara FC
Selain kesalahan Kanu, performa Fernando Rodriguez juga mendapat kritikan keras. Dalam beberapa pertandingan, penyerang asal Spanyol tak bisa berbuat banyak.
Justru Ferdinand Sinaga yang dimasukkan untuk menggantikannya bisa bermain bagus. Dari tiga peluang emas, Ferdinand bisa mencetak satu gol.
Terkait situasi tersebut, Leonardo Medina enggan menyalahkan satu individu tertentu. Menurutnya, sepak bola merupakan permainan kolektif.
"Ini permainan kolektif. Tidak ada yang disebut dengan kesalahan individu. Sepak bola memang seperti ini. Kadang bisa bermain bagus, kadang bermain biasa atau bermain buruk," ujar Leonardo.
Menurut Leonardo, Bhayangkara FC memanfaatkan situasi dengan tepat. Dua dari tiga gol yang dicetak Bhayangkara FC berawal dari proses serangan balik.
"Kami sempat bermain baik di babak kedua, tapi inilah sepak bola. Kadang kita bisa kehilangan momentum dan ketika lawan melakukan counter attack, kita kebobolan," papar Leonardo.
Ditambahkan winger Persis Solo, Irfan Jauhari, kekalahan atas Bhayangkara FC menjadi hasil yang mengecewakan setelah melalui lima partai dengan 2 kemenangan dan 3 hasil seri.
"Ini pertandingan yang sangat tidak mudah buat kami. Awal babak pertama sebenarnya kita sudah menguasai bola, tapi kemudian kita kebobolan. Awal babak kedua juga kita kecolongan," jelas Irfan Jauhari.
"Kita kurang beruntung dan ini hasil yang kurang memuaskan. Saya sebagai perwakilan pemain meminta maaf pada seluruh suporter karena belum bisa memberi kemenangan," lanjut Jauhari.
Kekalahan ini membuat Persis Solo gagal masuk sepuluh besar. Persis Solo harus puas berada di peringkat ke-13 pada klasemen sementara Liga 1 2022/2023 dengan koleksi 25 poin.
Koleksi poin ini sama seperti PSS Sleman dan Persikabo 1973, namun Persis Solo kalah head-to-head dari dua tim Liga 1 tersebut.