AC Milan Menukik Tajam, Stefano Pioli Ulangi Jejak Kelam di Klub-Klub Lawasnya
Meski dipandang sebelah mata, Stefano Pioli ternyata bisa membuktikan diri dengan membawa AC Milan meraih mahkota Serie A liga Italia 2021-2022.
Hanya saja, rapornya di Liga Champions terhitung mengecewakan, mengingat AC Milan yang dahulu jagoan di kancah Eropa, kini masih melempem setelah kembali ke panggung elite ini.
Pada 2021-2022, mereka finis sebagai juru kunci Grup B dengan raihan 4 poin dari 6 pertandingan dan otomatis gagal melaju ke babak gugur.
Musim ini, dengan predikat peraih scudetto, AC Milan tentu layak berharap tampil lebih baik, apalagi mereka sudah berhasil melewati babak penyisihan grup.
Namun langkah untuk melaju jauh di Liga Champions 2022-2023 tidak akan mudah. Rossonori harus melewati hadangan Tottenham Hotspur terlebih dahulu di 16 besar bulan Februari ini.
Stefano Pioli juga harus memperbaiki rapornya yang mulai memburuk setelah membawa AC Milan sukses musim lalu di Liga Italia.
Krisis yang dialami AC Milan sejak awal musim 2022-2023 pun tidak berbeda jauh dengan perjalanan pelatih berusia 57 tahun ini saat membesut mantan klubnya dulu, Inter Milan.
Berdasarkan catatan La Gazzetta dello Sport, Stefano Pioli menduduki kursi pelatih utama Inter Milan selama 182 hari, mulai 8 November 2016 hingga 9 Mei 2017.
Pada waktu itu, ia mengawali eranya dengan cukup baik, melalui tujuh kemenangan beruntun yang kemudian menciptakan asa untuk lolos kulaifikasi Liga Champions.
Namun saat paruh kedua musim, ia justru terseok-seok, hanya meraup 2 poin dari 7 pertandingan, hingga akhirnya dipecat sebelum 2016-2017 berakhir.