INDOSPORT.COM – Posisi terbaik untuk Kai Havertz masih menjadi misteri, menyusul jumlah gol dan offside yang dia dapatkan selama berperan sebagai ujung tombak Chelsea.
Sejak didatangkan dari Bayer Leverkusen pada September 2020 lalu, Kai Havertz masih kesulitan untuk menemukan posisi terbaiknya di Chelsea.
Kendati demikian pemain berusia 23 tahun itu terus dimainkan sebagai seorang striker ketika dilatih oleh Thomas Tuchel.
Hanya saja, posisi yang dimainkan di Chelsea cukup berbeda dengan peran yang dimainkan Kai Havertz ketika di Bayer Leverkusen.
Ketika berada di Bayer Leverkusen, Havertz sering berperan sebagai gelandang serang dengan jumlah 84 penampilan dan mampu mencetak 20 gol serta 19 assist.
Namun, pemain timnas Jerman itu juga pernah bermain dalam begitu banyak posisi yang berbeda seperti, sayap kanan (32 penampilan), Gelandang tengah (18 penampilan), hingga striker (9 penampilan).
Tapi, pada musim lalu dia justru lebih banyak bermain sebagai striker alih-alih berperan sebagai gelandang serang di Chelsea.
Sementara itu, saat klub menunjuk Graham Potter sebagai pengganti Tuchel, Havertz sejatinya sudah diberi kesempatan untuk kembali ke posisi gelandang serang.
Sayangnya, dia tampak kesulitan karena sudah terlalu lama bermain sebagai striker sejak kedatangannya ke London Barat.
Jika pada akhirnya dia akan bermain sebagai striker, maka Chelsea harus benar-benar melatih ketajaman serta posisi Kai Havertz.