INDOSPORT.COM - Badan sepak bola Eropa, UEFA, buka suara soal kerusuhan yang terjadi di final Liga Champions 2021-2022 antara Liverpool vs Real Madrid.
Euforia final yang mempertemukan dua raksasa sepak bola Benua Biru ini memang sempat ternoda karena chaos antara keamanan dan para suporter.
Bahkan, kick off pun harus ditunda selama kurang lebih 37 menit untuk menenangkan massa yang memadati area luar stadion.
Mereka pun berhadapan dengan aparat keamanan yang pada waktu itu menyemprotkan gas air mata dan membuat situasi sempat tidak terkendali.
Usai insiden di final Paris 2022, badan investigasi pun dibentuk oleh UEFA, yang berisikan panelis-panelis dari bidang akademisi, politikus, dan juga pengacara.
Dan ternyata, laporan dari tim investigasi menunjukkan bahwa UEFA harus bertanggung jawab atas terjadinya chaos tersebut.
Bukan hanya itu. Laporan tersebut juga mengklaim bahwa model pengamanan yang dipakai di final Liga Champions 2021-2022 berkaca pada Tragedi Hillsborough 1989.
Alhasil, muncullah asumsi yang salah bahwa para suporter, terutama Liverpool, merupakan ‘ancaman’ bagi keamanan publik di area Stade de France.
Seperti diwartakan beinsports, panelis investigasi pun menyimpulkan bahwa UEFA memikul tanggung jawab utama atas insiden ini - yang bisa saja berujung petaka.
Para anggota panelis juga tidak menyangka, model pengamanan di final Paris musim lalu dipengaruhi pandangan negatif tentang hooliganism fans Liverpool berdasarkan Tragedi Hillsborough.