Nestapa AC Milan di Liga Italia 1996/97: Juara Bertahan yang Hampir Terdegradasi
Tabarez dipecat, manajemen AC Milan mencoba membangkitkan prestasi tim dengan memanggil kembali mantan pelatih mereka, Arigo Sacchi.
Tangan dingin Sacchi yang berpengalaman mengantarkan AC Milan meraih dua gelar Liga Champions (1988/89 dan 1989/90) serta satu trofi juara Liga Italia (1987/88), diharapkan bisa ampuh mengembalikan performa terbaik tim.
Sempat menimbulkan optimisme berkat dua kemenangan beruntun di pekan ke-12 dan pekan ke-13, Sacchi akhirnya kewalahan pula menjalankan tugasnya.
Sacchi yang bertugas sampai akhir musim, tercatat menukangi AC Milan sebanyak 23 laga Liga Italia, dengan rincian hasil tujuh menang, tujuh imbang, dan sembilan kali kalah.
Bahkan salah satu kekalahan yang diterima AC Milan di bawah arahan Sacchi, terjadi begitu tragis dan menyakitkan.
Laga pekan ke-26, AC Milan yang menjamu Juventus di markas sendiri, Stadion San Siro, dibantai oleh tim lawan dengan skor 1-6.
Momen dihancurkan Juventus tersebut, hingga kini masih tercatat sebagai rekor kekalahan terbesar kelima AC Milan, di sepanjang sejarah berdirinya klub.
Akhir musim 1996/97, akibat segala kinerja buruk tim, AC Milan harus puas finis di urutan 11 klasemen Liga Italia dengan koleksi 43 poin.
Posisi Rossoneri dalam klasemen akhir Liga Italia 1996/97, hanya tiga peringkat saja di atas zona play-off degradasi.