INDOSPORT.COM - Juru taktik Arema FC, I Putu Gede turut berbicara perihal fenomena yang terjadi di Liga 1 musim ini. Pelatih asing terlalu dominan dibanding pelatih lokal.
Ya, Putu menjadi satu dari segelintir pelatih lokal yang masih dipercaya oleh klub-klub di kompetisi sepak bola kasta tertinggi nasional itu.
Dari 18 klub kontestan Liga 1, hanya empat klub saja yang kini memberi kepercayaan secara penuh kepada para juru taktik lokal.
I Putu Gede membesut Arema FC, lalu ada Aji Santoso (Persebaya Surabaya), Seto Nurdiyantara (PSS Sleman) dan Muhammad Ridwan (PSIS Semarang).
Sementara dua koleganya sudah terdepak lebih awal akibat serangkaian hasil yang dianggap tak memuaskan saat kompetisi memasuki putaran dua.
Mereka di antaranya adalah Djajang Nurdjaman yang out dari Persikabo 1973, juga Widodo Cahyono Putro di Bhayangkara FC.
"Saya pikir, maraknya pelatih asing di Indonesia juga disebabkan (kondisi yang dialami) pelatih lokal sendiri," ucap I Putu Gede.
Dalam persepsinya, deretan pelatih lokal sebenarnya punya kesempatan yang sama besar dalam membesut klub-klub di Liga 1.
Yang membedakan adalah soal pengalaman, kualitas dan juga lisensi. Namun, semua itu sebenarnya bisa dikejar oleh pelatih lokal.
"Sebenarnya sama saja. Saya pikir, faktor luck (keberuntungan) juga ikut berpengaruh terhadap banyaknya pelatih asing," imbuh dia.