INDOSPORT.COM - Polemik yang terjadi dalam pemilihan wakil ketua umum PSSI periode 2023-2027, membuat pengamat sepak bola, Akmal Marhali, buka suara.
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, khawatir apa yang terjadi antara lingkaran Yunus Nusi dan Zainudin Amali membuat PSSI dibekukan FIFA lagi.
Kronologinya, pemilihan wakil ketua umum PSSI beberapa waktu lalu harus digelar dua kali, karena curiga ada indikasi kecurangan terhadap hasil suara salah satu calon.
Awalnya, Menpora Zainudin Amali terpilih sebagai wakil ketua 1 PSSI dengan torehan 66 suara, sementara Yunus Nusi menjadi wakil ketua 2 PSSI dengan 63 suara.
Namun, setelah dilakukan pemilihan ulang, Ratu Tisha akhirnya menjadi wakil ketua 1 PSSI dengan 54 suara, serta Yunus Nusi sebagai wakil ketua 2 PSSI dengan 53 suara.
Akan tetapi, hanya dalam hitungan menit, Yunus Nusi pun mendadak mundur sebagai wakil ketua PSSI, dan menghibahkan jabatannya pada Zainudin Amali yang ada di urutan ketiga.
Masih dalam Kongres Luar Biasa pada hari Kamis (16/02/23) kemarin, PSSI tiba-tiba memutuskan Zainudin Amali menggeser Ratu Tisha dalam hierarki wakil ketua PSSI.
Zainudin Amali jadi wakil ketua 1 PSSI, dan Ratu Tisha diturunkan jadi wakil ketua 2 PSSI. Pergantian ini disebabkan karena pengalaman Amali yang lebih lama di sepak bola.
Hal ini pun membuat orang-orang bertanya-tanya, Zainudin Amali yang notabene adalah Menpora RI, 'harus jadi' pejabat PSSI periode 2023-2027.
Banyaknya drama yang terjadi dalam sesi pemilihan waketum PSSI, termasuk Zainudin Amali yang masuk dalam jajaran pengurus, membuat Akmal Marhali angkat bicara.