Chelsea Gelar Pertemuan Darurat dengan Graham Potter, Tanda-tanda Bakal Dipecat?
Graham Potter memang tengah menjadi sorotan seiring kiprah buruk Chelsea pasca Piala Dunia 2022 dan sejak awal tahun 2023 ini.
Dalam 10 pertandingan terakhir di berbagai ajang yang telah dimainkan, Chelsea tercatat hanya mampu meraih satu kemenangan saja.
Bahkan Chelsea harus mendapati titik terendah dalam kiprah klub sejak 2015/16 kala dihajar tim juru kunci, Southampton di Liga Inggris.
Karena rentetan hasil buruk itu, pendukung maupun beberapa pihak mendesak Chelsea untuk memecat Graham Potter sesegera mungkin.
Salah satunya adalah mantan pemain sekaligus pandit, Gabriel Agbonlahor, yang menyebutkan bahwa Graham Potter seharusnya sudah dipecat usai kalah dari Southampton.
Terlebih lagi, Graham Potter memberikan konferensi pers yang buruk pasca laga dengan alasan-alasan yang terbilang tak masuk akal.
“Dia (Graham Potter) seharusnya dipecat karena konferensi pers pasca laga. Apa yang Anda katakan? Mereka (Southampton) tak punya pelatih, dan Anda melawan tim yang sulit meraih kemenangan,” ujar Agbonlahor.
Jika Chelsea memilih memecat Graham Potter, maka The Blues bisa saja harus mengeluarkan bayaran mahal untuk melengserkannya.
Sebab, Graham Potter dan stafnya mengantongi bayaran 12 juta poundsterling (Rp220 miliar) per tahunnya usai meneken kontrak di Chelsea.
Jika memecatnya saat ini, Chelsea mau tak mau harus membayar sisa upahnya sebesar 60 juta poundsterling (Rp1,1 triliun) karena kontraknya hingga 2027.
Sumber: Evening Standard