Liga Europa

5 Resep Cerdas Erik ten Hag saat Man United Tekuk Barcelona di Liga Europa

Jumat, 24 Februari 2023 10:05 WIB
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS-Albert Gea
Marcus Rashford dari Manchester United merayakan gol ke gawang FC Barcelona di Liga Europa United REUTERS-Albert Gea Copyright: © REUTERS-Albert Gea
Marcus Rashford dari Manchester United merayakan gol ke gawang FC Barcelona di Liga Europa United REUTERS-Albert Gea
All Out saat Bertahan

Sejak bergabung Man United, Erik ten Hag selalu menerapkan pola permainan proaktif ke anak asuhnya. Tak hanya fokus menyerang, mereka dituntut untuk all-out saat bertahan.

Bermain sebagai tim jelas terlihat saat gawang De Gea terindikasi bahaya. Tak heran jika The Red Devils seringkali menyisakan 2-3 pemain saat mulai bertahan.

Resep cerdas ini juga terlihat saat menghadapi Barcelona, para penyerang Man United tak sungkan turun jauh ke belakang. Mulai dari Wout Weghorst, Bruno Fernandes, Sancho dan Rashford.

Matikan Pemain Kunci Barca

Erik ten Hag paham betul bahwa motor serangan Barcelona dimulai dari kaki Frenkie De Jong. Jadi sang pelatih menyiapkan taktik khusus untuk mematikan pergerakan mantan muridnya di Ajax tersebut.

Sepanjang laga Man United vs Barcelona, De Jong tidak pernah dibiarkan tanpa pengawalan. Setiap kali membawa bola, selalu ada pemain Setan Merah yang sigap menghadang.

Hasilnya, aliran bola Barcelona mati total. Bahkan kedua winger mereka tak mendapat banyak kiriman umpan, begitu pun ke Lewandowski.

Jaga Intensitas

Salah satu momen yang mempertontonkan level Erik ten Hag sebagai pelatih adalah ketika ia bisa menjaga intensitas para pemainnya saat tertinggal gol. Setelah kebobolan sejatinya Man United mulai goyah, terlihat beberapa pemain terburu-buru ketika mendapat serangan dan melakukan umpan.

Namun, entah apa yang dikatakan Ten Hag saat jeda waktu, sehingga ia berhasil membangkitkan motivasi anak asuhnya, serta bisa melakukan comeback pada babak kedua.

Pergantian Dinamika Cerdas

Kecerdikan Erik ten Hag sebagai seorang pelatih juga tampak dari kejeliannya dalam membuat keputusan di tengah laga. Di jeda pertandingan ia memasukkan Antony dan Alejandro Garnacho. Pergantian ini sontak mengubah dinamika permainan Man United yang mulai bisa dibaca Barcelona.

Rupanya pelatih asal Belanda tak mau strateginya bisa diketahui meski sudah bermain di lapangan, hingga akhir laga Man United vs Barcelona di Liga Europa dapat dilihat blaugrana belum mampu membaca permainan lawannya.