Sedang Ribut dengan Bos Barcelona, Presiden Liga Spanyol Javier Tebas Malah 'Plesir' ke Bali
Desakan ini dilayangkan Javier Tebas jika Laporta tidak dapat memberikan penjelalsan yang masuk akal atas pembayaran klub kepada Dansir 95 di El Caso Negreira.
Perusahaan milik mantan Wakil Presiden Komite Teknis Wasit Federasi Sepak Bola Spanyol, Enriquez Negreira itu diduga menerima uang sekitar 6,7 juta Euro selama 7 tahun terkait konsultasi wasit.
Hal ini sontak menimbulkan kecurigaan dan spekuasi mengenai hubungan mereka dalam persepakbolaan Spanyol. Sebab, tidak ada bukti nyata soal konsultasi yang dijadikan alasan oleh Barcelona tersebut.
“Kami sudah bertindak seperti dalam ‘Kasus Osasuna’, di mana ada manajer yang masuk penjara. Perbedaannya adalah seseorang dari kelompok wasit masuk untuk memengaruhi wasit agar netral,” kata Javier Tebas dilansir dari Football Espana.
“Jalan yang harus ditempuh adalah melalui Kejakaan dan pengadilan. Masalah pidana akan dibuka, jika Kejaksaan, tidak melakukannya, kami akan memulainya,” terangnya.
Tidak terima dengan tuduhan tersebut, Joan Laporta justru berbalik menyerang Javier Tebas dengan mengklaim bos LaLiga itu sedang ingin merusak reputasi Barcelona.
“Beberapa orang sudah memperingatkan kami kalau Tebas sepertinya ingin merusak reputasi Barca dan saya. Kedoknya sudah terbuka, dia terus terobsesi dengan Barca, dengan ketakutannya pada klub kami,” ujar Laporta seperti dikutip AFP.
Sekedar informasi, SPORTEL merupakan acara pertemuan intensif yang membahas seputar perkembangan bisnis media olahraga dan teknologi.
Acara berskala internasional ini berlangsung dari 23-24 Februari 2023.Ini adalah kali pertama sejak 4 tahun terakhir, event berskala internasional tersebut digelar di Asia.
Terakhir kali, SPORTEL dihelat di Asia, yakni pada 2019 di Makau, Tiongkok. Sedangkan Event SPORTEL Bali dihadiri 350 peserta dari 180 perusahaaan yang mewakili 31 negara.