In-depth

Jadi Apa Habis Ketum PSSI? La Nyalla Mattalitti, Tembus Senayan tapi Masih Penasaran

Sabtu, 25 Februari 2023 16:04 WIB
Editor: Juni Adi
© Dok. Humas LaNyalla
La Nyalla Mattalitti, calon Ketua Umum PSSI. (Foto: Dok. Humas LaNyalla) Copyright: © Dok. Humas LaNyalla
La Nyalla Mattalitti, calon Ketua Umum PSSI. (Foto: Dok. Humas LaNyalla)

INDOSPORT.COMLa Nyalla Mattalitti masih kerap mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia meski sudah menjadi ketua DPD RI hingga mencalonkan lagi jdai ketum PSSI.

Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada tahun 2023 di Jakarta, menjadi kompetisi yang menarik bagi publik sepak bola nasional lantaran ada dua nama kuat yang mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Mereka adalah Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti. Keduanya mempunyai power yang kuat di pemerintahan.

Yang satu adalah Menteri BUMN dan yang satunya lagi adalah Ketua DPD RI. La Nyalla jadi orang yang pertama mendaftar jadi calon ketum PSSI.

La Nyalla tiba di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Jumat (13/01/23), pada pukul 13.30 WIB. Dirinya menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon Ketua Umum PSSI di kantor PSSI.

Tampak hadir di Kantor PSSI mendampingi La Nyalla adalah Presiden Klub Persiba Balikpapan, Gede Widiade. Selain itu ada sejumlah pendukungnya yang hadir di Kantor PSSI.

"Saat itu saya mau mencalonkan diri sebagai ketua PSSI [Kongres 2019], tapi karena di situ ada calon ketua pak Iwan Bule, saya anggap cukup kredibel pada saat itu, akhirnya saya tidak maju," ujar La Nyalla.

"Sekarang saya terpanggil, karena kami melihat bahwa sudah waktunya saya harus membayar utang saya, yang dulu saya diberi amanah oleh anggota PSSI.

"Dan para voter dari 94 itulah akhirnya saya sekarang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI," sambung La Nyalla mengenai alasan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI lagi.

Bagi publik Tanah Air khususnya warga Jawa Timur nama La Nyalla Mattalitti bukanlah sosok asing di telinga. 

Ia merupakan salah satu yang populer di kawasan Jawa Timur dan kini menjabat sebagai Ketua DPD RI. Di dunia sepak bola Tanah Air, La Nyalla Mattalitti juga bukanlah orang baru.

Pria kelahiran 10 Mei 1059 itu pernah ikut andil dalam pembentukan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dan menjabat sebagai ketua umumnya.

Saat itu kondisi sepak bola Indonesia sedang karut marut, sehingga terjadi dualisme kompetisi antara Liga Primer Indonesia (LPI) bikinan PSSI dan Indonesia Super League (ISL) di bawah naungan KPSI atau breakaway League.

Karena LPI berada di bawah PSSI maka bisa dibilang ini adalah kompetisi resmi yang diakui oleh FIFA. Sementara ISL yang tetap berjalan saat itu berada di bawah kepengurusan yang tidak resmi.