INDOSPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, meminta kompetisi Liga 1 Indonesia tak asal mendatangkan Video Assistant Referee (VAR).
Menurutnya, banyak ilmu yang harus dipelajari agar kritik pedas di kompetisi sepak bola Liga Brasil tak menjalar ke Indonesia.
Brasil menjadi salah satu negara yang sudah menerapkan penggunaan VAR, menyusul negara-negara Eropa. Kehadiran teknologi ini diharapkan bisa membantu wasit dalam membuat keputusan.
Namun nyatanya, kehadiran VAR belum sesuai harapan. Dari cerita yang didapat Stefano Cugurra Teco dari rekan-rekannya sesama pelatih di Brasil, penerapan VAR menghadirkan masalah baru.
Ternyata, sumber daya manusia (SDM) untuk menerapkan penggunaan VAR belum maksimal. Pertandingan kerap terhenti lama karena wasit terlalu lama menyaksikan apa yang ada di sistem.
Hal inilah yang membuat Teco tak melihat VAR sebagai solusi instan membuat Liga 1 lebih berkualitas. Ada proses panjang yang perlu dilalui agar Indonesia benar-benar siap menjalankan sistem kerja VAR.
"Tergantung siapa yang lihat VAR, siapa yang kerja di ruang VAR nanti. Ada banyak negara punya masalah juga ketika ada VAR," kata Teco, Sabtu (27/2/23).
"Di negara saya, Brasil, kadang-kadang ada pertandingan yang bisa berhenti sembilan menit untuk melihat situasi di dalam VAR. Menurut saya ini tidak bagus ketika berhenti lama," lanjut Teco.
Sikap ini bukan berarti Teco menolak sistem kerja VAR. Teco pun sudah melihat liga-liga besar di dunia sangat sukses memaksimalkan sistem kerja VAR.
Ada banyak gol yang kemudian dianulir atau disahkan berkat bantuan VAR. Namun, Teco lagi-lagi mengingatkan bahwa tak semua negara memiliki keberhasilan yang sama.