INDOSPORT.COM - Mantan pemain Timnas Indonesia, Firman Utina menggelar turnamen usia dini bernama FU-15 Gemilang Turnamen di Stadion Gemilang, Kabupaten Tangerang.
Kejuaraan ini diikuti oleh 20 tim dari berbagai daerah mulai Jumat (03/03/22) hingga Minggu (05/03/23) besok. Firman Utina mengatakan tergerak untuk menggelar kejuaraan khusus U-15 karena saat ini minim kesempatan di level usia ini.
Padahal, di usia seperti ini bisa menjadi wadah pemain muda untuk membuktikan diri. Mantan pemain Persib Bandung tersebut menjelaskan, penting adanya kompetisi U-15 supaya tidak terputus generasi menuju sepak bola profesional.
Pasalnya, akademi klub (Elite Pro Acaremy) hanya menyediakan wadah untuk U-16 dan U-18.
“Kami gelar turnamen usia 15 tahun karena wadah ini sedikit sekali bahkan Piala Suratin pun belum digelar. Jadi kami buat ini fasilitasi anak-anak 2008 supaya bisa bertanding dan dapat menit bermain,” kata Firman Utina.
“Ini kali ketiga kami bikin kejuaraan, tujuannya setiap tahun, tapi kemarin pandemi terhenti dulu dan evalusi dulu. Di usia 15 tahun saat ini kekurangan wadah pertandingan, makanya kami buat karena usia di bawahnya sudah banyak sekali,” imbuhnya.
“Jarang yang adakan turnamen U-15 jadi kami buat supaya generasinya tak putus dan ada yang bisa pantau. Fokusnya memang untuk U-18 atau U-20, tapi kita tak dapat pemain bagus kalau gak ada U-15,” tambah Firman Utina.
Pada FU-15 Gemilang Turnamen, Firman Utina menyampaikan ada talent scouting, hanya saja sifatnya masih internal.
Setiap pelatih memberikan nama pemain terbaik, nanti akan dilihat oleh dirinya dan ke depan akan dibantu dengan cara direkomendasikan ke klub-klub yang membutuhkan pemain untuk Elite Pro Academy.
“Kalau scouting kami hanya lihat perkembangan pemain, jika ada yang bagus kami saling sharing dengan pelatih tiap tim dan bisa rekomendasikan ke pelatih yang membutuhkan misalnya di tim akademi klub,” jelas Firman Utina.
Para peserta di FU-15 Gemilang Turnamen tak hanya berasal dari sekolah sepak bola di Jabodetabek. Ada yang berasal dari Kudus, Pati, Lampung, Samarinda, Cirebon dan Bandung.
Menurut ketua Panpel, Sutiyo, pihaknya memang membatasi peserta hanya 20 tim karena membludaknya peserta yang ingin berkompetisi. Mereka harus mencocokan jadwal pertandingan karena tidak cukup hanya tiga hari, apabila pesertanya lebih dari 20 tim.