Liga Inggris

Susul Nasib Tuchel, Duel Chelsea vs Leeds Jadi Laga Hidup - Mati Graham Potter

Sabtu, 4 Maret 2023 12:25 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Antonio Bronic
Thomas Tuchel di laga Dinamo Zagreb vs Chelsea di Liga Champions. Foto: REUTERS/Antonio Bronic. Copyright: © REUTERS/Antonio Bronic
Thomas Tuchel di laga Dinamo Zagreb vs Chelsea di Liga Champions. Foto: REUTERS/Antonio Bronic.
Bisa Bernasib Serupa Seperti Thomas Tuchel

Seperti diketahui, Thomas Tuchel pernah dikejutkan dengan kekalahan Chelsea atas Leeds pada awal musim 2022-2023 lalu.

Itu adalah kekalahan 3-0 yang membuat Tuchel berada di jalur sebelum tersingkir sebagai pelatih Chelsea.

Andai Potter juga tidak mampu menang melawan Leeds, kemungkinan akan menempatkan pelatih anyar itu di jalur yang sama.

Tuchel sempat diberi kesempatan dengan memimpin empat pertandingan lagi setelah kekalahan dari Leeds. Hanya saja, karena tidak menyukai pemilihan timnya dan taktik yang dipertanyakan, maka nasibnya pun berakhir.

Dengan demikian, tentu muncul pertanyaan apakah Chelsea akan mengizinkan Potter untuk melanjutkan pekerjaannya atau tidak andai Leeds berhasil menekuk The Blues.

Kekalahan dan kesulitan untuk menang dipastikan akan mempersulit Boehly dan Eghbali memberi kesempatan bagi Potter hingga sisa musim ini.

Namun, jika dia berhasil mengamankan dua kemenangan atas Leeds dan Dortmund, maka kemungkinan besar Potter masih dapat melanjutkan pekerjaannya lebih lama lagi.

Sementara bagi Potter tentu situasinya saat ini bisa memberikannya sedikit rasa penyesalan karena memilih meninggalkan Brighton yang justru makin menggila. 

Kendati demikian, dia tetap bersikeras bahwa dirinya menerima begitu banyak dukungan serta kesempatan yang luar biasa.

“Apapun diskusinya, itu bukan untuk saya. Ada dukungan (dari pemilik) dan saya sudah bicara dengan mereka, tapi saya tidak akan berlindung di balik itu karena hasilnya belum cukup bagus dan saya bertanggung jawab untuk itu,” kata pelatih Chelsea di Liga Inggris, Graham Potter.

Sumber: Telegraph