INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, sudah tak punya pilihan lain untuk mengatasi situasi buruk di Liga 1 2022-2023. Ia pun menggelar pertemuan khusus dengan menemui Todd Ferre dkk satu per satu.
PSS Sleman sudah dalam kondisi darurat. Mereka harus mengalami kekalahan lima kali beruntun, dengan tiga diantaranya terjadi di Stadion Maguwoharjo.
Sistem bertahan PSS juga terbilang cukup buruk. Dari total kebobolan 43 gol hingga pekan ke-28 Liga 1, 15 gol di antaranya terjadi dalam lima partai terakhir.
Rentetan hasil ini sudah menimbulkan kekecewaan berat bagi suporter PSS. Saat mereka kalah dari Persita Tangerang 1-2 di Indomilk Arena, Kamis (2/3/23), suporter sampai meminta pemain PSS mencopot jerseynya.
Situasi ini disikapi Seto Nurdiyantoro dengan menggelar pertemuan khusus dengan para pemain. Pertemuan ini dilakukan dalam upaya membuat setiap peluang menjadi lebih maksimal.
Ya, ketika PSS kebobolan 15 gol dalam lima partai terakhir, lini depan PSS juga hanya mencetak enam gol. Padahal, peluang yang hadir dalam setiap pertandingan juga tak sedikit.
"Saya secara pribadi sudah berbicara dengan beberapa pemain, seperti dengan Todd Ferre, tentang bagaimana saat counter attack, apa yang harus dilakukan," kata Seto, Minggu (5/3/23).
Selain Todd Ferre, Seto turut menemui dua pemain berkarakter menyerang, Irkham Zahrul Milla dan Riki Dwi Saputro. Dua nama ini kerap jadi penyuplai bola untuk Yevhen Bokhashvili, namun tak jarang mencetak gol juga.
"Saya juga bicara dengan Riki dan Milla, saat di dalam kotak 16, apa yang harus diperbuat," tutur mantan pelatih PSIM Yogyakarta ini.
Cara ini merupakan upaya agar PSS Sleman kembali bangkit setelah menelan lima kekalahan beruntun. Menurut Seto, PSS memiliki potensi bangkit, seperti halnya mencetak tiga kemenangan beruntun pada awal putaran kedua.
"Kita (tim pelatih) sudah bicara per individu, juga secara tim. Harapannya apa yang saya berikan sebagai evaluasi menjadi pembelajaran, dan tentu harapannya ada perubahan," papar Seto.