INDOSPORT.COM - Ketua umum PSSI, Erick Thohir menyampaikan jika hasil sarasehan di Surabaya pada Sabtu (04/03/23) di Surabaya menghasilkan beberapa keputusan atau ide baru untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim depan.
Salah satu yang menarik adalah penambahan jumlah pemain asing di Liga 1 dan penggunaan pemain asing di kasta kedua. Itu disepakati dari klub Liga 1 dan Liga 2 supaya meningkatkan kualitas kompetisi.
Liga 1 akan menggunakan kuota 5+1 atau empat pemain asing (bebas), satu Asia dan satu slot untuk Asia Tenggara. Lalu, setiap klub kasta pertama hanya boleh memakai jasa satu pemain naturalisasi.
"Aturan pemain asing disesuaikan dengan liga di Asia lainnya, jadi 5+1. Disepakati satu Asia Tenggara dan lima non. Kami silahkan saja, tapi PSSI juga ambil posisi kalau bisa naturalisasi hanya satu orang di tiap tim, jadi kami coba buat batasan," kata Erick Thohir.
Sementara Liga 2 disepakati ingin memakai dua pemain asing dengan satu bebas dan lainnya adalah kuota Asia Tenggara. Lalu naturalisasi hanya boleh satu pemain.
"Liga 2 sepakatnya ada satu naturalisasi dan 1+1 (Asia tenggara). Ini upaya mereka yang sedang digodok. Ini belum tuntas masih akan ada diskusi antara liga dan klub buat terbitkan aturan agar fairness," ujar Erick Thohir.
"Itu pilihan dengan opsi yang ada, jadi kita punya industri sepak bola yang ditingkatkan," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono menjelaskan hasil sarasehan kemarin memang sesuai yang disampaikan Ketum PSSI. 18 klub Liga 1 dan 28 klub Liga 2 sama-sama membahas ide dan keinginannya.
Akan tetapi, untuk Liga 1, pemain asing yang boleh dimainkan dalam satu pertandingan dibatasi lima pemain. Tapi tiap klub boleh mengontrak enam pemain.
"Usulan PSSI adalah 4+1, tapi ada masukan dari klub supaya sesuai aturan AFC jadi 5+1. Jadi untuk klub Indonesia yang main di level Asia bisa ada kesetaraan," tutur Teddy Tjahjono.
"Tapi, dari kuota 5+1, yang boleh di daftar susunan pemain saat pertandingan adalah 4+1 secara regulasi," lanjutnya.