INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan tidak memutuskan secara sepihak soal penghentian Liga 2 2022-2023.
Dia menjelaskan bahwa semua itu adalah kesepakatan bersama klub-klub peserta pada sarasehan di Surabaya, Jawa Timur, dua hari lalu, Sabtu (4/3/23).
Belum lama ini, Persipura Jayapura menagih janji Erick Thohir untuk melanjutkan Liga 2. Keputusan membubarkan musim 2022-2023 dinilainya tidak tepat.
Manajer Persipura, Yan Mandenas, menilai Ketum PSSI, Erick Tohir dan kolega tidak konsisten memegang janjinya. Hal itu tidak ada bedanya dengan kepengurusan lama yang mengabaikan kepentingan klub Liga 2.
Di media sosial, Erick Thohir juga disebut melanggar janji kampanye sebelum terpilih sebagai Ketum PSSI karena tidak melanjutkan Liga 2 musim ini dan tidak menerapkan Video Assistant Referee (VAR) Liga 1 musim depan.
"Janji saya kan sarasehan. Semua ini terjadi bukan karena PSSI, tapi klub Liga 1 dan Liga 2 sepakat mencari solusi terbaik buat sepak bola Indonesia," ujar Erick Thohir.
"Bukan karena apa dan kenapa, tapi diskusi bagaimana yang terbaik untuk sepak bola Indonesia," tambah Menteri BUMN ini ketika disinggung soal janjinya.
Erick Thohir menegaskan, dia adalah orang yang tidak pernah melanggar janji. Terkait pengunaan VAR dan lain, Ketum PSSI menjelaskan hal itu tak bisa secara instan, tapi butuh waktu untuk mempersiapkan semuanya.
"Lalu juga mempersiapkan wasit sesuai standar yang mereka inginkan. Juga persiapan teknologi bila memungkinkan. Semua ini bertahap," ujar Erick Thohir.
"Jadi kalau dibilang saya melanggar janji, yang namanya sesuatu itu perlu waktu. Saya bukan pemimpin yang sering melanggar janji. Saya tidak pernah melanggar janji," sambungnya.