Diremukkan Liverpool Berkeping-keping, Ini 4 Dosa Besar Manchester United
Ketinggalan gol cukup banyak melawan Liverpool, yang berstatus sebagai rival abadi, sekaligus gagal mencetak peluang pastinya membuat pemain Manchester United frustrasi.
Legenda Manchester United, Garry Neville, bahkan menyebut pemain Setan Merah itu sebagai ‘anak sekolahan yang emosian’ saat sudah ketinggalan dua gol di babak pertama.
Luke Shaw hampir terlibat perkelahian dengan Darwin Nunez, Bruno Fernandes yang juga terlihat temperamental, dan Scott McTominay yang beruntung bisa menghindari kartu merah.
Hal ini sudah menandakan bahwa tim asuhan Erik ten Hag ini sudah bermain tidak benar karena terlalu emosi yang lahir dari rasa frustrasi.
Pergantian Pemain Dipertanyakan
Banyak fans yang aslinya mempertanyakan keputusan pergantian pemain Erik ten Hag saat tertinggal 3-0 pada awal babak kedua.
Pasalnya, pelatih asal Belanda itu memasukkan Scott McTominay dan menarik keluar Fred pada menit ke-58 di tengah situasi Setan Merah butuh gol.
Sebagaimana diketahui, McTominay ini dinilai kurang layak tampil bagi Setan Merah, apalagi pria asal Skotlandia itu bisa dibilang gelandang pilihan terakhir di antara pemain yang berpengalaman.
Banyak fans Setan Merah yang mengecam mengapa manajer berusia 53 tahun tersebut tak memasukkan Marcel Sabitzer yang lebih agresif ketimbang McTominay.
Pada akhirnya, Manchester United menarik keluar Wout Weghorst, Lisandro Martinez, Casemiro, serta Marcus Rashford dan memasukkan Alejandro Garnacho, Tyrell Malacia, Sabitzer, beserta Anthony Elanga.
Namun, perubahan pergantian pemain tersebut juga tidak terlalu berdampak dan Manchester United malah tambah kemasukan lima gol di babak kedua.
Kekalahan 7-0 di Liga Inggris ini menjadi kekalahan terbesar Erik ten Hag selama menjadi pelaith dan bahkan juga menjadi kekalahan terbesar Man United kala melawan Liverpool.
Hasil ini memecahkan rekor kekalahan terbesar Manchester United atas Liverpool pada Oktober 1895 silam setelah dihajar dengan skor 7-1.