INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, melihat ada pengaruh dengan status Liga 1 2022/2023 tanpa degradasi. Seto mengingatkan status Bagus Nirwanto dkk. sebagai pemain yang bekerja di PSS Sleman.
PSS benar-benar tampil mengecewakan jelang akhir dari kompetisi Liga 1. Juara Liga 2 2018 ini mendapatkan hasil yang sangat jelek dengan menelan enam kekalahan beruntun.
Terbaru, PSS kalah dari Bhayangkara FC 0-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin (06/03/23) sore. Gol tunggal kemenangan tim tamu dicetak Alex Martins menit ke-70.
Kritik pedas pun menghujani PSS, terutama melalui media sosial tim. Ada ribuan komentar ketika PSS mengunggah hasil kekalahan atas Bhayangkara FC di instagram resminya.
Tak sedikit yang kemudian menyebut PSS harus bersyukur dengan hasil sarasehan di Surabaya tentang tak dilanjutkannya kompetisi Liga 2 2022/2023. Status Liga 2 yang dihentikan membuat Liga 1 2022/2023 digelar tanpa degradasi.
Terkait situasi itu, Seto Nurdiyantoro, tak memungkiri adanya kemungkinan melorotnya performa tim karena status Liga 1 tanpa degradasi. Maka, Seto sudah mengingatkan pemain untuk membuang jauh-jauh pikiran tersebut.
"Tidak ada degradasi mungkin sedikit pengaruh pastinya, tapi saya sudah bicara ke pemain, jangan jadikan alasan apapun untuk tampil seenaknya," kata Seto.
Seto mengingatkan awak tim PSS tentang statusnya sebagai orang yang bekerja di PSS Sleman. Meski beban lepas dari zona degradasi tidak ada, maka tugas tak kalah penting adalah memperbaiki peringkat.
"Oke, tanpa beban untuk klasemen iya, tapi harapannya itu menjadi motivasi tersendiri, untuk tampil lebih lepas, lebih impresif dan ekspresif. Ini tanggung jawab kita sebagai yang kerja di PSS," tutur Seto.
Partai melawan Bhayangkara FC sebenarnya ingin dijadikan momentum bangkit, minimal tak kalah lagi. Upaya untuk mewujudkan itu sedikit berjalan bagus ketika Matias Mier sukses dimatikan.