Bola Internasional

Dubes Palestina: Kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 Ketentuan FIFA, Indonesia Hanya Tuan Rumah

Kamis, 16 Maret 2023 00:50 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Wolfgang Rattay
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, berkomentar soal polemik kedatangan Israel ke tanah air untuk mengikuti Piala Dunia U-20 2023. Copyright: © REUTERS/Wolfgang Rattay
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, berkomentar soal polemik kedatangan Israel ke tanah air untuk mengikuti Piala Dunia U-20 2023.

INDOSPORT.COM - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, berkomentar soal polemik kedatangan Israel ke tanah air untuk mengikuti Piala Dunia U-20 2023.

Ia menyadari Indonesia hanya memfasilitasi perhelatan tersebut dalam kapasitas sebagai tuan rumah ajang bagi pesepakbola masa depan itu dan menjalankan aturan dari FIFA.

Kehadiran Israel di ajang Piala Dunia U-20 2023 Indonesia memang menimbulkan sedikit masalah. Sebab gelombang pro dan kontra mulai bermunculan akan hal ini.

Akarnya tentu saja konflik antara Israel dan Palestina dimana sebagian besar masyarakat lebih memihak pada Palestina.

Namun di tengah gejolak tersebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun angkat suara. Baginya kehadiran Israel ke Indonesia adalah ketentuan FIFA.

"Kami mengetahui masing-masing federasi di dunia memiliki aturannya sendiri ada di FIFA," katanya saat menggelar konferensi pers, Rabu (15/3/2023).

"Dalam hal ini Indonesia berhasil memenangkan bidding sebagai tuan rumah FWC U20 dan tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan negara yang ikut serta tersebut,"

"Indonesia hanya menfasilitasi. Masing-masing ikut serta sebagai bagian dari kompetisi sesuai aturan yang berlaku," imbuhnya.

Zuhair juga menyakini dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak akan berubah, meski Israel datang ke Indonesia dan ikut bertanding dalam Piala Dunia U-20 yang akan diikuti 24 negara yang sudah lolos dari enam zona konfiderasi.

Contohnya saja di Piala Dunia 2022 lalu dimana banyak sekali dukungan untuk kemerdekaan negara yang beribukotakan Ramallah tersebut baik dari pemain maupun suporter meski tidak ikut berlaga di Qatar.