Dihajar Udinese dan Makin Jauh dari Puncak Klasemen, Tanda-Tanda AC Milan Krisis?
Sementara itu, masuknya Charles De Ketelaere, Ante Rebic, serta Divock Origi juga tidak membawa dampak signifikan bagi serangan AC Milan.
Namun krisis yang nampaknya muncul setelah laga kontra Udinese bagi AC Milan tidak sebatas urusan Rafael Leao dan ketajaman lini serang saja.
Kemampuan bertahan Rossoneri juga turut disorot, apalagi menurut laporan Sempre Milan, mereka sudah kebobolan 25 kali sepanjang tahun 2023 ini.
Masalanya, jumlah tersebut menjadi yang terbanyak kedua setelah Cremonese (26), yang tidak ayal membuat sisi defensif Rossoneri jadi sorotan tersendiri.
Beruntung, dengan catatan tersebut AC Milan masih berada di zona Liga Champions, sedangkan di sisi lain Cremonese harus berkutat di zona degradasi klasemen.
Meski saat ini perlu mengatasi sejumlah isu setelah kalah di tangan Udinese, Stefano Pioli nampaknya masih bisa tersenyum dengan sepak terjang tim asuhannya.
Pasalnya, AC Milan masih bertahan di Liga Champions, bahkan sudah menginjakkan kaki di perempat final setelah mendepak wakil Inggris, Tottenham Hotspur.
Di perempat final Liga Champions pada bulan April nanti, Olivier Giroud dkk akan menghadapi sesama rival mereka di Serie A, Napoli.
Sementara itu di kompetisi domestik, mereka dijadwalkan berjumpa lawan yang sama yakni Napoli pada 3 April 2023. Pertandingan ini akan sangat krusial bagi keduanya.
Apakah AC Milan bisa bangkit setelah kekalahan dari Udinese? Jawabannya baru bisa dilihat saat Serie A Liga Italia kembali digelar pada 1 April mendatang.
Sumber: sempre milan, acmilan.com
Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News