Soal Israel, FIFA Diminta Contoh IOC untuk Piala Dunia U-20 2023
Fritz menambahkan, Multiplier effect dari tuan rumah Piala Dunia U-20 yakni akan banyak turis asing yang masuk ke Indonesia. Itu bagus bagi Indonesia karena jadi investasi jangka panjang.
"Bagus untuk investasi dan kita bisa bidding untuk event yang lebih besar seperti Piala Dunia maupun Olimpiade di masa mendatang," ungkapnya.
Untuk masalah Israel, Fritz menyebut bukan suatu yang baru. Ada atlet bulu tangkis Israel pernah main di Istora di kejuaraan dunia 2015. Bahkan di luar olahraga pada tahun 1993, Presiden Soeharto pernah menerima Perdana Menteri Israel di kediamannya saat itu dalam upaya menjalin hubungan.
"Tetapi masalah Israel kita serahkan ke FIFA, Mereka yang punya wewenang. Kita tidak punya hubungan diplomatik, Kita fokus mempersiapkan Piala Dunia U20 ini bisa berlangsung dengan baik, aman dan nyaman," tutup Fritz.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sudah menegaskan kedatangan Israel ke Indonesia adalah dalam rangka event olahraga. Untuk urusan diplomatik, hal itu ditangani Kemenlu.
Fokus PSSI saat ini adalah mempersiapkan Timnas Indonesia U-20 agar tampil sebaik mungkin di Piala Dunia U-20 2023 yang bergulir pada 20 Mei - 11 Juni mendatang.
Pemerintah sudah jauh-jauh hari mengantisipasi potensi lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 mendatang.
Sebagai informasi, Ketua Umum PSSI sebelumnya, Mochamad Iriawan telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah soal kedatangan peserta Piala Dunia U-20 2023. Disepakati, siapa pun boleh datang saat kejuaraan dua tahunan itu berlangsung.
Di sisi lain, eks Menpora, Zainudin Amali sebelumnya telah menjamin Israel bisa beraksi di Piala Dunia U-20 2023. Hal itu sudah dibahas sejak 2019 lalu.
Menurut Zainudin, olahraga tidak ada urusan dengan politik. Itu sudah disampaikan FIFA dan siapa yang lolos Piala Dunia U-20 2023 harus bisa main di Indonesia.
Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News