Gubernur Bali Tolak Israel, Plt Menpora Sebut Pemerintah Akan Cari Jalan Keluar
Muhadjir Effendy yang juga menjabat sebagai Menko PMK tersebut mengatakan dirinya sangat menjunjung tinggi konstitusi. Tapi, event Piala Dunia U-20 2023 juga harus disikapi dengan bijak, karena tidak mudah dipercaya sebagai tuan rumah.
"Kita harus patuh terhadap konstitusi itu ya, itu tidak bisa ditawar. Karena itu bukan hanya undang-undang, melainkan undang-undang dasar yang letaknya di pembukaan pada alenia pertama," jelasnya.
"Karena itu kita tidak boleh main-main dengan itu. Tetapi, ingat kita juga menjadi bagian dari warga dunia yang sekarang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah, yang belum tentu 50 tahun lagi kita mendapatkan kesempatan ini," tambah Muhadjir Effendy.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sudah menegaskan kedatangan Israel ke Indonesia adalah dalam rangka event olahraga. Untuk urusan diplomatik, hal itu ditangani Kemenlu.
Fokus PSSI saat ini adalah mempersiapkan Timnas Indonesia U-20 agar tampil sebaik mungkin di Piala Dunia U-20 2023 yang bergulir pada 20 Mei - 11 Juni mendatang.
Pemerintah sudah jauh-jauh hari mengantisipasi potensi lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 mendatang.
Sebagai informasi, Ketua Umum PSSI sebelumnya, Mochamad Iriawan telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah soal kedatangan peserta Piala Dunia U-20 2023. Disepakati, siapa pun boleh datang saat kejuaraan dua tahunan itu berlangsung.
Di sisi lain, wakil ketua umum PSSI, Zainudin Amali sebelumnya telah menjamin Israel bisa beraksi di Piala Dunia U-20 2023. Hal itu sudah dibahas sejak 2019 lalu saat dia masih memjabat sebagai Menpora.
Menurut Zainudin, olahraga tidak ada urusan dengan politik. Itu sudah disampaikan FIFA dan siapa yang lolos Piala Dunia U-20 2023 harus bisa main di Indonesia.