INDOSPORT.COM - Persipa Pati menyambut positif wacana penerapan regulasi pemain asing di Liga Nusantara atau kompetisi kasta kedua 2023-2024. Namun, mereka tak ingin kena 'jebakan batman'.
Dalam beberapa musim terakhir, kompetisi kasta kedua atau lebih dikenal dengan Liga 2 memang tak memakai pemain asing. Salah satu pertimbangan adalah beban gaji yang besar.
Ada beberapa klub Indonesia yang gagal membayar gaji pemain asing hingga dijatuhi sanksi FIFA. PSIM Yogyakarta pernah mengawali Liga 2 2018 dengan minus sembilan poin gara-gara memiliki tunggakan edisi 2011-2023.
Para pemain asing itu berasal dari Belanda, yakni Emile Linkers, Lorenzo Rimkus, dan Kristian Adelmund. Ketiganya melapor ke FIFA hingga kemudian PSIM kalah dan kena sanksi pada 2018.
General Manager Persipa Pati, Dian Dwi Budianto, memahami betapa besar potensi 'jebakan batman' yang dulu kerap menjerat klub-klub kasta kedua.
"Memang untuk pemain asing ada aturan transfer internasional. Klub-klub termasuk Persipa harus paham regulasinya. Kalau belum paham jangan asal ambil saja. Harus paham bagaimana kontraknya, bagaimana aturannya," kata Dian, Sabtu (25/3/23).
Lebih lanjut, Dian menyadari Persipa belum punya banyak pengalaman untuk urusan transfer internasional. Saat klub-klub terdahulu terkena sanksi, mereka masih berada di kasta ketiga.
Namun, minimnya pengalaman itu bukan berarti membuat Persipa tak melek ancaman sanksi dari FIFA, ketika ada pelanggaran kontrak dengan pemain asing.
"Kalau transfer internasional, ketika ada masalah, ketemunya sudah bukan PSSI, tapi juga FIFA. Maka semua tim juga harus paham," tutur Dian Dwi Budianto.