CONIFA, Organisasi Sepakbola 'Tandingan' FIFA yang Bisa Menerima Indonesia Bila Dikucilkan Dunia
Saat ini sudah ada tanda-tanda FIFA akan mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Meski masih belum ada konfirmasi lebih jauh, maka bisa saja bukan status host saja yang diambil namun juga titel keanggotaan Mera-Putih di asosiasi sepakbola dunia tersebut.
Jika demikian, maka Indonesia dipastikan tidak akan bisa menggelar liga yang diakui oleh FIFA dan begitu juga dengan timnasnya yang dilarang mengikuti ajang-ajang resmi gelaran mereka macam Piala Dunia ataupun Piala Asia.
Bagi para pemain Indonesia untuk bisa bermain untuk klub luar negeri pun akan sangat sulit. Contohnya di Liga Inggris dimana kewarganegaraan jadi salah satu aturan yang menentukan apakah seorang pemain bisa meruput di sana atau tidak.
Akan tetapi bila sampai kemungkinan buruk terjadi, maka tidak lantas sepakbola Indonesia akan mati. Tetap ada wadah lain yang bisa menampung hasrat menggebu orang-orangnya untuk merasakan menendang bola baik secara kompetitif atau semi-kompetitif.
Salah satu cara agar Indonesia bisa tergabung dalam organisasi sepakbola internasional adalah dengan bergabung bersama CONIFA. Sebuah federasi sepakbola yang beranggotakan negara, bangsa, atau entitas yang independen.
Mereka baru didirikan pada sembilan tahun silam tepatnya 13 Agustus 2013. CONIFA yang bermarkas di Lulea, Swedia, itu dibuat dengan tujuan untuk semakin memperluas jangkauan sepakbola terutama pada kelompok yang eksistensinya tidak diakui oleh FIFA.
Niatan organisasi non-profit yang hanya digerakkan oleh para relawan cuma-cuma itu dengan cepat mendapat atensi global terutama dari negara-negara kecil (mikro) dan kini telah memiliki 38 anggota per Maret 2023.
Para anggota tersebar di enam benua seperti Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara dan Selatan, serta Oseania. Eropa jadi penyumbang member terbanyak dengan lebih dari 30 negara sudah tergabung di bawah payung CONIFA.
Abkhazia, Tuvalu, Tibet, Tami Eelam, dan Siprus Utara adalah contoh dari para anggota CONIFA. Bahkan serikat keturunan Korea di Jepang pun memutuskan untuk bergabung. Tidak ketinggalan juga West Papua atau Papua Barat.