INDOSPORT.COM - Kekalahan 1-3 yang dialami Arema FC melawan Bali United dalam lanjutan Liga 1 di Stadion PTIK Jakarta Senin (27/03/23), banyak dinilai kalangan sebagai blunder taktikal.
Penilaian itu merujuk pada pertimbangan Joko Susilo yang merubah taktik Arema FC dengan lebih ofensif, dari 4-3-3 menjadi 3-4-3.
Pelatih tim berjuluk Singo Edan itu mengubahnya sejak menggantikan Andik Rendika Rama dengan Abel Issa Camara pada menit 60.
Dengan menerapkan 3 bek, justru serangan Bali United lebih mengalir tajam. Hal ini lantas berujung pada gol kedua hasil kreasi Privat Mbarga di menit 68.
Kendati demikian, Joko Susilo menepis anggapan bahwa perubahan taktikal itu sebagai blunder. Pasalnya, itu sudah melalui pertimbangan matang.
"Dengan kondisi pemain dan situasi (permainan), kami memang harus membuat alternatif taktik," ujar Joko Susilo dalam post-match press conferrence.
"Terlihat dengan menempatkan 3 (pemain) di belakang, (lini pertahanan) cukup kuat. Meski kami sadar akan mendapat tekanan," sambung dia.
Joko Susilo juga paham betul bahwa menerapkan 3 bek menghadirkan potensi lebih membahayakan pada lini pertahanan.
Namun menurut dia, perubahan taktikal itu sudah masuk perhitungan. Jadi tidak otomatis dikatakan sebagai blunder setelah gawang kembali bobol.
"Terlihat kami juga menciptakan banyak peluang. Meski memang ada resiko di lini pertahanan," ulas pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.