INDOSPORT.COM - Sepak bola Indonesia diambang bencana besar, setelah FIFA membantalkan drawing Piala Dunia U-20 di Bali karena polemik penolakan Timnas Israel.
Batalnya drawing Piala Dunia U-20 2023 bisa saja membuat Indonesia mendapat hukuman berat dari FIFA. PSSI sendiri sejatinya sempat dihukum pada 2015 silam dalam kasus intervensi pemerintah.
Bila terkena sanksi, dunia sepak bola Tanah Air akan terdampak. Para pemain terbaik negeri ini khususnya Timnas Indonesia kehilangan kesempatan bersaing di pentas Internasional.
Pada periode 2015-2016 silam, Indonesia pernah merasakan pahitnya sanksi dari FIFA yakni dikucilkan dari pentas Internasional. Gara-gara dilarang berkiprah di ajang resmi, ranking Timnas Indonesia melorot drastis.
Di level domestik, kompetisi kian sulit mendapatkan sponsor kakap. Perusahaan kakap berfikir ulang mau berinvestasi ke klub maupun PSSI.
Kejadian pada 2015 silam merupakan tragedi kelam bagi sepak bola Indonesia, buntut konflik antara PSSI dengan pemerintah lewat Kemenpora.
Saat itu, berawal dari Menpora Imam Nahrawi yang mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 0137 tentang pembekuan PSSI pada 17 April 2015. Pemerintah memutuskan untuk turun tangan karena adanya perebutan kekuasaan di kubu PSSI.
Kemenpora tak mengakui segala aktivitas yang dilakukan PSSI, seperti kompetisi sepak bola dan hasil KLB PSSI yang berlangsung di Surabaya, 18 April 2015.
Kemudian, Menpora Imam Nahrawi membentuk Tim Transisi. Tim tersebut ditugaskan menggantikan PSSI atau wakil Indonesia dalam kongres FIFA.
Adanya intervensi dari Kemenpora membuat FIFA bersikap tegas dengan membekukan sepak bola Indonesia. Padahal federasi sepak bola dunia Tanah Air telah memberi waktu sampai 29 Mei agar PSSI dan Menpora mengakhiri konflik.
Karena tidak kunjung selesai, FIFA mengirim surat keputusan yang dikirimkan kepada Sekjen PSSI Azwam Karim. Surat tersebut dibubuhi tanda tangan Sekjen FIFA Jerome Valcke.
Isi surat itu mengungkapkan kalau FIFA menilai PSSI melanggar pasal 13 (kewajiban anggota), 14 ayat 1 (suspensi), dan 17 (kebebasan anggota) statuta FIFA.