Tak Ada Israel, Tragedi Kanjuruhan Jadi Fokus FIFA Dalam Pembatalan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Seperti diketahuI, tragedi Kanjuruhan sempat menggemparkan sepak bola Indonesia, mengingat ada banyak korban jiwa.
Tragedi tersebut terjadi pada Oktober 2022 dalam pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Dalam pertandingan tersebut kemudian terjadi serangkaian insiden dengan penembakan gas air mata menjadi alasan utama timbulnya keributan yang kemudian memakan korban.
Menilik data yang dihimpun, ada 135 korban jiwa dalam tragedi tersebut, dengan ratusan yang lain menjadi korban luka.
Dalam kejadian ini, proses hukum kemudian mengarah pada lima orang, yaitu ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dan Suko Sutrisno yang memegang keamanan pertandingan tersebut.
Vonis hakim kemudian membuat Abdul Haris hanya menerima hukuman 1 tahun 6 bulan, sementara Suko Sutrisno 1 tahun penjara.
Meskipun tragedi Kanjuruhan kemudian jadi perhatian FIFA, Indonesia tetap saja tak lepas dari sanksi yang kemungkinan akan dijatuhkan selepas pembatalan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Hanya saja, dalam pembatalan ini, tak ada respons lain dari FIFA, meskipun ada polemik soal Israel di Indonesia.
Kondisi ini kemudian membuat timnas Indonesia u-20 juga tak turun dalam laga Piala Dunia U-20 2023 yang akan dilangsungkan di negara lain
Tentu saja, masih ditunggu apakah tindakan FIFA selepas rilis pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.