In-depth

Dari Kaoru Mitoma Sampai Yanto Basna, Para Pesepakbola Sarjana yang Bisa Ditiru Hokky Caraka

Sabtu, 1 April 2023 21:31 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/David Klein
Juan Mata. Foto: REUTERS/David Klein. Copyright: © REUTERS/David Klein
Juan Mata. Foto: REUTERS/David Klein.
1. Juan Mata

Sebenarnya jika mau dibahas semua, para pemain profesional di Eropa yang mengantongi gelar sarjana sangat banyak sekali. Bukan hal aneh lagi saat ini di benua biru para bintang top masuk dalam perguruan tinggi baik sebelum debut senior, saat masih aktif bermain, maupun pasca pensiun dari lapangan hijau.

Maka dari itu kami memilih beberapa contoh yang terkenal saja. Salah satunya Juan Mata. Pemain asal Spanyol yang identik dengan kesan elegan, cerdas, hebat, dan tentunya berpendidikan.

Mata yang saat ini masih aktif merumput di usia 35 bersama Galatasaray adalah salah satu pemain yang sangat memperhatikan pentingnya pendidikan meski ia sudah punya trofi Liga Champions dan bahkan Piala Dunia.

Tidak tanggung-tanggung, jebolan akademi Real Madrid yang besar bersama Valencia, Chelsea, dan Manchester United itu punya dua gelar sekaligus di bidang Ilmu Olahraga dan Marketing dari Universitas Camilo Jose Cela.

Bila pensiun nanti, maka Mata punya banyak opsi andai mau terus bekerja. Ia dapat terjun ke dunia kepelatihan atau bahkan menjadi agen. Pengalaman sebagai pemain semakin menambah daya tawarnya pula.

2. Kaoru Mitoma

Tidak lengkap rasanya jika membahas pesepakbola sarjana tanpa menyebut nama Kaoru Mitoma. Pemain internasional Jepang yang satu ini bahkan sukses menjadi sensasi karena orang-orang menyadari betapa jeniusnya ia.

Mitoma sejak awal memang menomorsatukan pendidikan. Bahkan ketika ia masuk dalam jajaran pemain paling brilian di akademi Kawasaki Frontale. Alih-alih menerima promosi dari tim U-18 ke tim senior, pemain yang saat ini berusia 25 tahun itu memilih untuk masuk kuliah dan bermain di tim kampus Universitas Tsukuba.

Bukannya tidak percaya diri, Mitoma justru ingin mengembangkan skill-nya di sana dengan melakukan penelitian serius. Skripsi sang winger untuk lulus adalah mengenai kelihaian dribel yang dibuat dengan pengumpulan data via kamera aksi.

Hasilnya karier Mitoma meroket setinggi-tingginya setelah itu. Kini ia bermain untuk tim kuda hitam Liga Inggris, Brighton and Hove Albion, usai hanya satu musim penuh saja menikmati Liga Jepang bersama Kawasaki Frontale.

Musim ini sembilan gol dan enam assist sudah ia kantongi di semua ajang. Tidak menutup kemungkinan Kaoru Mitoma akan jadi pemain Asia terhebat dalam satu atau dua tahun ke depan.