Kejam! Pemain Muslim Liga Prancis Dilarang Buka Puasa di Tengah Pertandingan
Sangat aneh memang jika FFF yang memayungi sepakbola Prancis justru melakukan diskriminasi pada pemain muslim.
Pasalnya negara itu adalah negara di Eropa dengan jumlah umat islam terbanyak. Begitu juga dengan liga mereka yang praktis jadi tempat berkompetisi banyak muslim lebih dari liga negara lain.
Tidak cuma Achrah Hakimi (Paris Saint-Germain), ada juga Rayan Cherki, Houssem Aouar (Lyon), Amine Gouiri (Rennes), sampai Jaouen Hadjam yang baru saja dilarang tampil oleh Nantes karena tetap ingin berpuasa di hari pertandingan.
Bahkan timnas Prancis pun juga disesaki banyak pemain muslim baik di masa kini maupun lampau. Sebut saja Ibrahima Konate, Youssouf Fofana, Moussa Diaby, Wesley Fofana, N'Golo Kante, Ousmane Dembele, hingga striker yang baru saja pensiun yakni Karim Benzema.
FFF dan Liga Prancis harusnya belajar dari Liga Inggris yang sudah mulai menyediakan waktu untuk para pemainnya berbuka di tengah pertandingan.
Instruksi untuk mengadakan water break begitu azan maghrib berkumandang sudah diberikan pada wasit mulai pada Ramadan kali ini di musim 2022/2023.
Waktu yang diberikan tidak lama karena pemain hanya perlu menenggah sedikit air, mengkonsumsi satu kemasan jeli energi, atau memakan sebutir kurman namun itu sudah menjadi gestur yang luar biasa sebagai bentuk toleransi pada penganut agam Islam.
Sebelumnya tradisi berbuka puasa Ramadan di tengah pertandingan sudah berlangsung sejak lama di Liga Inggris namun baru pada tahun ini dibuatkan aturan resmi.
FA selaku federasi penaung Liga Inggris jelang ingin melakukan upaya sedemikian rupa untuk membersihkan citra mereka dan negara dari rasisme serta diskriminasi.
Sayangnya usaha serupa belum bisa ditiru oleh FFF dan Liga Prancis meski semestinya merekalah yang pertama memuliakan pemain muslin yang berpuasa di bulan suci Ramadan.
Sumber: Daily Mail
Baca berita sepakbola dan olahraga lainnya di Google News