INDOSPORT.COM - Waketum PSSI, Zainudin Amali menegaskan batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia bukan karena masalah infrastruktur yang belum siap. Tapi, itu menyangkut penolakan terhadap Israel yang jadi peserta kejuaraan.
Seperti diketahui, FIFA mencoret status Indonesia sebagai tuan rumah pada Rabu (28/04/23) lalu. Dalam suratnya, FIFA menjelaskan, keputusan diambil berdasarkan situasi yang terjadi di Indonesia.
Gubernur Bali, I Wayan Koster dan gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara terang-terangan menyatakan menolak Israel bermain di wilayahnya.
Adanya penolakan terhadap Israel yang akan bertanding di Piala Dunia U-20 yang dimainkan di Indonesia pada 20 Mei - 11 Juni mendatang, karena Indonesia - Israel tidak punya hubungan bilateral.
Belum lagi, masyarakat Indonesia lebih condong mendiskreditkan Israel yang sedang berkonflik dengan Palestina.
Waketum PSSI mengatakan hal tersebut yang jadi perhatian FIFA dan bukan masalah infrastruktur. Sebab, saat lakukan inspeksi pada 21-27 Maret lalu, FIFA tidak melaporkan adanya kekurangan yang krusial.
Ketua umum PSSI, Erick Thohir juga sudah lebih dulu menyambangi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk membahas kesiapan infrastruktur stadion-stadion di Indonesia.
"Sebelum Pak Ketum berangkat ketemu FIFA, dia ketemu Menteri PUPR, itu penting untuk meng-clear-kan seolah olah kita tidak siapkan," buka Zainudin Amali.
"Makanya Pak Basuki Hadimoeljono (Menteri PUPR) menyampaikan, 31 Maret seluruhnya sudah siap dan itu FIFA ada. FIFA itu dari 20 Maret, keliling dan semua (infrastruktur) oke semua," imbuhnya.