In-depth

Resmi Promosi! 4 Alasan Kenapa Liga Inggris Harus Waspadai Burnley Era Kompany

Sabtu, 8 April 2023 21:35 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© INDOSPORT
Vincent Kompany ketika masih aktif bermain. Copyright: © INDOSPORT
Vincent Kompany ketika masih aktif bermain.
1. Filosofi Menyerang nan Atraktif

Selama berada dalam komando Sean Dyche, manajer lama mereka yang mengabdi sejak 2012 hingga 2022, Burnley begitu erat kaitannya dengan gaya main yang ortodoks. Kick and Rush jadi pedoman mereka meski banyak yang menganggap filosofi itu sudah ketinggalan jaman.

Hasilnya? Cukup bervariasi. Dua kali mereka bisa promosi dari Championship ke Premier League namun dua kali pula The Clarets terdegradasi. Dyche sempat membawa timnya ke Liga Europa pada 2018/2019 namun hanya sampai ke babak play-off.

Vincent Kompany menawarkan perbedaan. Dengan bekal menjadi pemain Manchester City asuhan Pep Guardiola, ia pun mengubah Burnley jadi pemuja taktik tiki-taka ala Barcelona.

Hal ini dibuktikan dengan statistik dari FBref dimana Burnley tidak pernah keluar dari dua besar terbaik dalam kategori jumlah umpan (611,3), umpan akurat (502,7), akurasi (82%), umpan hidup yang berujung pada tembakan (17,6), dan penguasaan bola (63,4%) per 90 menitnya.

Tidak heran jika kemudian publik Turf Moor menjadi leih terhibur. Burnley yang selama ini mereka kenal kaku menjadi cair layaknya Barcelona.

2. Adaptasi Skuad yang Luar Biasa Cepat

Sukses Kompany untuk menyulap Burnley menjadi tim yang atraktif bukan merupaka proses yang mudah. Total manajer berpaspor Belgia itu harus melakukan bongkar pasang skuad besar-besaran.

Mengingat tim yang ia tangani baru terelegasi saat dirinya tiba, banyak pemain level Premier League yang kemudian hengkang karena tidak ingin tampil di Championship.

Alasan itu adalah salah satu penyebab kenapa ada 21 pemain yang meninggalkan Turf Moor sepanjang 2022/2023. Kompany pun bereaksi dengan mendatangkan 21 pemain pula.

Bukan urusan sepele melakukan adaptasi dengan masifnya gelombang pergerakan pemain seperti itu namun pada kenyataanya Kompany menguasai itu semua.

Salah satu rekrutan terbaik Bunrley musim ini adalah Nathan Tella, winger 23 tahun yang menjadi top skor liga mereka dengan 17 gol. Begitu juga dengan Bensol Hedilazio yang diboyong dari Belgia seharga 4 juta Euro dan mampu mengemas delapan gol untuk menjadi penyuplai gol ketiga terbanyak.