Deretan Kebodohan Todd Boehly yang Bikin Chelsea Berantakan Musim Ini
1. Memecat Thomas Tuchel
Carut-marut kondisi Chelsea, terutama di lapangan, tak lepas dari pemecatan tak berdasar yang dilakukan Todd Boehly kepada Thomas Tuchel.
Bukan rahasia lagi jika pemecatan yang dilakukan pada September 2022 lalu murni bukan karena performa Chelsea, melainkan intrik politik di tubuh manajemen.
Beredar kabar bahwa keputusan memecat ini dikarenakan Tuchel bagian dari rezim sebelumnya, Roman Abramovich. Ada pula kabar bahwa pelatih asal Jerman itu tak bisa diajak bekerjasama dengan pemilik baru.
Pemecatan ini pun terbukti fatal, karena laju Chelsea selepas kepergian Tuchel kian menjadi buruk. Maka tak heran jika pelatih berusia 49 tahun itu menyebut The Blues bukanlah klub yang ia kenal.
“Klub (Chelsea) telah berubah sepenuhnya. Karena klub saat ini telah jauh berbeda ketimbang saat saya masih ada di sana,” ujar Tuchel.
2. Tak Punya Visi soal Pelatih
Pemecatan Tuchel dan penunjukkan Graham Potter dalam waktu singkat membuktikan bahwa Todd Boehly melakukan blunder besar.
Pasalnya, pergantian ini terjadi di tengah musim dan Graham Potter bukanlah pelatih dengan nama besar dan kepribadian hebat untuk memimpin tim sekelas Chelsea.
Parahnya lagi, Todd Boehly memberikan kontrak lima tahun kepada Graham Potter. Sehingga, wajar rasanya jika harusnya ia bersabar terhadap pilihannya itu, karena pelatih yang bersangkutan akrab dengan proyek.
Namun, ia dan konsorsiumnya memilih memecat Graham Potter dan menggantikannya dengan Frank Lampard yang tak punya kiprah apik saat menukangi Chelsea.
Tercatat, Todd Boehly memiliki rapor merah dengan memiliki empat pelatih selama semusim, yakni Tuchel, Graham Potter, Bruno Saltor, dan Frank Lampard, yang membuktikan dirinya terus melakukan blunder.